Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DIREKTUR Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan bahwa 120 dari 165 warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina sudah berada di Tanah Air.
"Artinya pasca ketibaan 80 WNI yang menggunakan pesawat evakuasi khusus 3 Maret lalu, ada 40 lagi yang sudah bisa kita evakuasi keluar dari Ukraina," katanya dalam konferensi pers daring, pada Kamis (10/3).
Lebih lanjut, terang Judha, sebanyak 13 WNI masih dalam upaya evakuasi. Dari 13 WNI tersebut, sembilan WNI masih berada di Chernihiv dan empat lainnya sudah berada di Lviv. Lviv, terang Judha, merupakan wilayah Ukraina yang relatif lebih aman.
Terkait sembilan WNI yang berada di Chernihiv, Judha menyampaikan bahwa pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan mereka. Saat ini, mereka dalam kondisi aman, begitu pula dengan pasokan logistiknya.
Baca juga: Kota Mariupol Digempur Militer Rusia, Kondisi Kemanusiaan Kian Memburuk
"Kita sudah melakukan upaya penjemputan ke Chernihiv, kita sudah koordinasi ke pihak terkait yang ada di lapangan, namun pertempuran masih terjadi di rute evakuasi sehingga demi keselamatan WNI, kita tunda terlebih dahulu proses evakuasi mereka," tuturnya.
Kendati demikian, dia memastikan pihaknya akan terus berupaya untuk mengevakuasi kesembilan WNI di Chernihiv tersebut. "Kita akan terus upayakan terutama penciptaan koridor kemanusiaan yang efektif di lapangan," tambahnya.
Kemudian, ada 32 WNI yang memutuskan untuk tetap tinggal di Ukraina. Mayoritas dari mereka adalah warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara Ukraina. "Warga negara kita memilih untuk tetap tinggal bersama keluarganya. Dari 32 (WNI) tersebut termasuk staf KBRI," terang Judha.
Pada kesempatan tersebut, Judha pun menegaskan bahwa tidak ada WNI yang disandera di Ukraina. Hal itu disampaikannya terkait adanya kabar bahwa WNI di Ukraina disandera.
"Jadi, kami tegaskan mereka tidak disandera, mereka belum bisa bergerak, belum bisa dievakuasi karena tidak aman, masih menjadi zona pertempuran sehingga mereka akan lebih aman tinggal di tempat masing-masing," jelasnya.
Kondisi mereka, kata Judha, sampai saat ini dalam kondisi aman di lokasi masing-masing. Pihaknya akan terus mengupayakan penjemputan ketika sudah ada jalur evakuasi yang aman bagi mereka. (OL-4)
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan peningkatan belanja pertahanan oleh NATO bukanlah ancaman bagi negaranya.
KOMISI Eropa memperpanjang sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas aneksasi ilegal wilayah Krimea dan kota Sevastopol hingga 23 Juni 2026.
Ukraina dan Rusia menyelesaikan tahap akhir dari kesepakatan pertukaran jenazah prajurit yang gugur dalam perang.
Wacana soal pemotongan bantuan militer dapat melemahkan semangat warga Ukraina yang tengah berjuang di garis depan.
Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, mengatakan dua orang tewas dan 28 lainnya terluka saat Rusia menyerang Kharkiv, Ukraina.
SEBUAH jet tempur F-16 milik Ukraina yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat, dilaporkan telah berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia, Sukhoi Su-35.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, tiba di Moskow, pada Minggu (22/6), untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sejumlah negara siap memasok senjata nuklir ke Iran.
Kerja sama dengan Rusia merupakan hasil nyata dari kunjungannya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan kenegaraan ke negeri tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato pembukaan dalam Rusia–Indonesia Business Dialogue 2025
Prabowo juga menekankan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi.
Indonesia, kata Prabowo, menginginkan solusi damai dalam konflik antara Israel dan Iran. Menurutnya, jalan keluar terbaik harus segera ditemukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved