Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ukraina: Rusia Langgar Gencatan Senjata yang Baru Saja Diumumkan

Nur Aivanni
09/3/2022 13:51
Ukraina: Rusia Langgar Gencatan Senjata yang Baru Saja Diumumkan
Orang-orang melarikan diri dari Kota Irpin, sebelah barat Kiev, Ukraina pada 7 Maret 2022.(AFP)

UKRAINA, pada Selasa waktu setempat, menuduh Rusia melanggar koridor kemanusiaan yang bertujuan agar warga sipil bisa meninggalkan Kota Mariupol yang terkepung.

"Musuh telah melancarkan serangan yang tepat menuju koridor kemanusiaan," kata Kementerian Pertahanan di Facebook.

Baca juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata untuk Kemanusiaan di Ukraina 

Pihak Ukraina menambahkan, tentara Rusia tidak membiarkan anak-anak, perempuan dan orang tua meninggalkan kota itu. "Tindakan seperti itu tidak lain adalah genosida," tambahnya.

Pada Senin malam, Rusia menyebut Mariupol sebagai salah satu dari empat kota di mana koridor evakuasi akan dibuka.

"Gencatan senjata dilanggar!" cuit Kementerian Luar Negeri Ukraina di Twitter.

"Pasukan Rusia sekarang menembaki koridor kemanusiaan dari Zaporizhzhia ke Mariupol. 8 truk + 30 bus siap mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mariupol dan (mengevakuasi) warga sipil ke Zaporizhzhia," tambahnya.

Kiev mengatakan telah melakukan kegiatan pembersihan ranjau di sepanjang rute 250 kilometer (150 mil) ke Zaporizhzhia di barat laut untuk memungkinkan evakuasi sekitar 450 ribu orang yang tinggal di Mariupol.

Kota itu telah dikepung oleh tentara Rusia selama beberapa hari.

Itu adalah lokasi strategis utama karena kedekatannya dengan semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia dan wilayah Donbas di mana separatis Rusia bermarkas.

Sebelumnya, Moskow telah mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina untuk melakukan evakuasi penduduk sipil, lapor kantor berita Rusia.

"Mulai pukul 10:00 MSK (0700 GMT) pada 9 Maret 2022, Federasi Rusia mendeklarasikan 'rezim diam' dan siap menyediakan koridor kemanusiaan," kata unit Kementerian Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab atas operasi kemanusiaan di Ukraina, pada Selasa.

Baca juga: Negara-Negara Barat mulai Hentikan Impor Minyak dari Rusia

Upaya evakuasi yang melibatkan sekitar 300 ribu warga sipil dari Mariupol telah gagal pada beberapa kesempatan dalam beberapa hari terakhir. Baik Kyiv maupun Moskow menyalahkan pihak lain atas kegagalan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ada jaminan untuk mengevakuasi warga sipil Mariupol tetapi itu tidak berhasil. (AFP/Nur/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya