Exxon Mobil Ikut Hengkang dari Rusia

Insi Nantika Jelita
02/3/2022 11:25
Exxon Mobil Ikut Hengkang dari Rusia
Logo Perusahaan migas multinasional asal Amerika Serikat (AS), Exxon Mobil(AFP)

PERUSAHAAN minyak dan gas (migas) multinasional asal Amerika Serikat (AS), Exxon Mobil menyatakan akan mengakhiri keterlibatannya dalam proyek minyak dan gas alam besar di Rusia, setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Langkah Exxon mengikuti perusahaan raksasa migas lainnya, yakni Shell dan British Petroleum (BP) yang mencabut bisnisnya di Rusia.

"Menanggapi kejadian baru-baru ini, kami memulai proses untuk menghentikan operasi dan mengembangkan langkah-langkah untuk keluar dari usaha Sakhalin-1," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Exxon dilaporkan telah mengembangkan tiga ladang minyak dan gas di dekat pulau Sakhalin di Rusia timur dalam kemitraan dengan Rosneft, perusahaan energi yang dikendalikan Rusia.

Exxon mengoperasikan ladang minyak dan memiliki 30% saham dari proyek itu, yang menghasilkan sekitar 2% dari produksi minyak global.

Perusahaan yang berbasis di Texas itu telah beroperasi di Rusia selama seperempat abad, namun mulai menghentikan operasi setelah aksi militer Rusia di Ukraina.

"Sebagai operator Sakhalin-1, kami memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan manusia, perlindungan lingkungan dan integritas operasi,” jelas Exxon Mobil.

Baca Juga: Ukraina Minta Dukungan Indonesia

Keputusan Exxon, BP, dan Shell dianggap mengakhiri era yang dimulai dengan masuknya perusahaan Barat secara massal ke Rusia pada akhir Perang Dingin.

Para pebisnis pernah berharap negara yang memiliki beberapa cadangan minyak, gas alam dan komoditas lainnya di Rusia, akan menjadi pasar berkembang yang menjanjikan.

Tetapi, kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan invasinya ke Ukraina telah membuat Rusia menjadi paria bagi komunitas bisnis internasional.

“Exxon Mobil mendukung rakyat Ukraina saat mereka berusaha untuk mempertahankan kebebasan mereka dan menentukan masa depan mereka sendiri," kata perusahaan itu. (New York Times/OL-13)

Baca Juga: Rusia Dapat Dukungan dari Presiden Venezuela



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya