Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
RUSIA melancarkan invasi besar-besaran di Ukrania lewat darat, udara dan laut pada Kamis (24/2), serangan terbesar sebuah
negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.
Kekhawatiran Barat tentang kemungkinan meletusnya perang besar kini menjadi kenyataan.
Rudal-rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina. Ukraina melaporkan iring-iringan pasukan melintasi perbatasannya ke arah timur wilayah
Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk. Pasukan lainnya tiba dari laut di kota-kota Odessa dan Mariupol di bagian selatan.
Suara-suara ledakan terdengar sebelum dini hari di ibu kota Kiev. Baku tembak terjadi di dekat pelabuhan utama dan suara sirene meraung di kota itu.
Seorang warga di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, kota besar paling dekat dengan perbatasan Rusia, mengatakan jendela-jendela apartemen bergetar akibat rentetan ledakan. Kota itu diselimuti kepanikan ketika orang-orang berusaha menyelamatkan diri, kata dia, yang minta namanya tidak disebutkan.
Baca juga: Kemenlu RI Siapkan Rencana Evakuasi 138 WNI dari Ukraina
Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.
"Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang," kata Menteri Luar
Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Sekarang waktunya untuk bertindak," tegasnya.
Delapan tewas
Sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan luka-luka oleh tembakan mortir Rusia, seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina
mengatakan.
Putin menyatakan dalam pidato di televisi bahwa dia telah memerintahkan sebuah operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang,
termasuk warga Rusia yang telah menjadi target di Ukraina, sebuah tuduhan yang dipandang sejak lama oleh Barat sebagai
propaganda absurd.
"Dan untuk itu, kami akan berjuang bagi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina," kata Putin.
"Rusia tak bisa merasakan ketenteraman, berkembang, dan eksis dengan ancaman terus-menerus yang berasal dari wilayah Ukraina modern.
Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan ada di hati rezim yang berkuasa di Ukraina," katanya.
Ukraina, negara demokrasi berpenduduk 44 juta jiwa dengan rentang sejarah lebih dari 1.000 tahun, secara geografis adalah negara terbesar di Eropa setelah Rusia.
Ukraina memilih untuk merdeka dari Rusia menyusul pecahnya Uni Soviet dan mengatakan ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa.
Putin, yang membantah berbulan-bulan bahwa dirinya berencana melakukan invasi, telah menyebut Ukraina sebagai kreasi buatan musuh-musuh Rusia sebuah karakterisasi yang oleh rakyat Ukraina disebut mengejutkan dan palsu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan doanya bersama dengan rakyat Ukraina saat mereka menderita oleh serangan tanpa provokasi dan tak dapat dibenarkan, seraya menjanjikan sanksi berat sebagai balasan.
Dia mengatakan akan menggelar pertemuan dengan para pemimpin G7.
Kepala urusan luar negeri EU Josep Borrell juga berjanji untuk memberikan sanksi yang belum pernah dijatuhkan oleh blok itu sebelumnya.
"Ini merupakan salah satu masa paling kelam di Eropa sejak Perang Dunia Kedua," kata Borrel. (Ant/Rtr/OL-09)
Ukraina mengalami serangan udara terbesar sejak invasi 2022 dengan ratusan drone dan rudal diluncurkan Rusia.
Donald Trump mengatakan AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Gencatan senjata adalah istilah yang kerap muncul dalam konteks konflik militer atau peperangan. Berikut penjelasan lengkapnya
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani konflik antara KKB dan aparat di tanah Papua
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved