Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Ukraina-Rusia Berupaya Hindari Perang Total

Nur Aivanni
21/2/2022 09:25
Ukraina-Rusia Berupaya Hindari Perang Total
Sekelompok orang berdemonstrasi di Kota New York, Amerika Serikat (AS), pada 19 Februari 2022. Mereka menolak AS berperang melawan Rusia.(AFP)

UKRAINA dan Rusia menyerukan upaya diplomatik intensif pada Minggu untuk mencegah perang habis-habisan.

Setelah panggilan terpisah dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, baik pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky dari Ukraina mendesak untuk melakukan lebih banyak pembicaraan.

Baca juga: Pemerintah Segera Respon Permintaan Maaf PM Belanda 

Macron dan Putin kemudian berbicara untuk kedua kalinya pada Minggu malam, menurut kantor Kepresidenan Prancis.

Washington memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan segera terjadi. Dan sebelumnya kantor Macron menyebut pembicaraan itu sebagai upaya terakhir yang mungkin dan perlu untuk menghindari konflik besar di Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Rusia tetap di ambang invasi ke Ukraina, tetapi berjanji bahwa Presiden Joe Biden siap untuk berbicara dengan Putin.

Selama diskusi 105 menit pertamanya dengan Macron, menurut pernyataan Kremlin, Putin mengatakan penyebab eskalasi adalah provokasi yang dilakukan oleh pasukan keamanan Ukraina.

Putin pun mengulangi seruan kepada Amerika Serikat dan NATO untuk menanggapi tuntutan Rusia untuk jaminan keamanan dengan serius.

Namun dia menambahkan bahwa kedua pemimpin percaya penting untuk mengintensifkan upaya mencari solusi melalui cara diplomatik.

Kantor Macron juga mengatakan keduanya telah sepakat tentang perlunya mendukung solusi diplomatik untuk krisis yang sedang berlangsung dan untuk melakukan segalanya untuk mencapainya. Ditambahkannya, menteri luar negeri kedua negara akan bertemu dalam beberapa hari mendatang.

Kepresidenan Prancis mengatakan bahwa kedua kalinya kedua pemimpin tersebut berbicara, pada Minggu malam, selama satu jam.

Pembicaraan itu dilakukan setelah Macron juga berbicara dengan Biden selama 15 menit pada Minggu. Gedung Putih mengatakan bahwa mereka membahas upaya diplomasi dan pencegahan yang sedang berlangsung, tetapi tidak menjelaskannya lebih lanjut.

Dikatakan Elysee, pemimpin Prancis, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan para pemimpin sekutu lainnya juga akan mengadakan pembicaraan pada Minggu malam.

Moskow telah menuntut agar aliansi NATO secara permanen mengesampingkan tawaran Ukraina untuk menjadi anggota dan penarikan pasukan Barat yang dikerahkan di Eropa timur sejak berakhirnya Perang Dingin.

Zelensky menyerukan gencatan senjata segera dan dimulainya kembali pembicaraan.

"Kami berdiri untuk mengintensifkan proses perdamaian," cuitnya di Twitter. Dia pun menambahkan bahwa dia telah memberi tahu Macron tentang penembakan provokatif yang baru di garis depan antara pasukan Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia.

Baca juga: Sejarawan: Belanda Juga Perlu Minta Maaf Atas Penjajahan 350 Tahun Silam

Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) mengatakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada Senin untuk mencari cara untuk meredakan situasi.

Macron juga berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Menurut Downing Street, keduanya menggarisbawahi perlunya Presiden Putin untuk mundur dan menarik pasukannya. (AFP/Nur/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya