Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH belum merencanakan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat ditanyakan apakah ada rencana pemerintah untuk memulangkan WNI di Ukraina.
"Sejauh ini belum ada, walaupun pemerintah sudah menyiapkan rencana kontingensi yang salah satunya termasuk memindahkan mereka dari daerah yang berisiko bila terjadi konflik terbuka," katanya kepada Media Indonesia.
Saat ini, katanya, ada 141 WNI yang berada di Ukraina, termasuk mereka yang bekerja di KBRI.
Baca juga : PM Inggris Akan Adakan Pembicaraan Baru Tentang Ukraina
Situasi di Ukraina saat ini terpantau memanas menyusul adanya eskalasi militer Rusia di perbatasan. Ketegangan itu timbul menyusul rencana NATO untuk memperluas keanggotaannya ke sejumlah negara, termasuk Ukraina.
Terkait menjaga keselamatan WNI di tengah ancaman invasi Rusia ke Ukraina, Faizasyah mengatakan, komunikasi terus dilakukan dengan simpul-simpul masyarakat untuk memastikan keselamatan WNI di Ukraina. (OL-7)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan akan mengeluarkan pernyataan penting terkait perang Rusia-Ukraina.
Setelah Rusia gempur Ukraina, Uni Eropa meluncurkan strategi penyimpanan darurat guna memastikan ketersediaan barang-barang penting seperti makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved