Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KELOMPOK militan yang kurang dikenal telah mengeklaim serangan pesawat tak berawak terbaru di Uni Emirat Arab. Ini meningkatkan kemungkinan perluasan risiko keamanan setelah gelombang serangan dari pemberontak Yaman.
Alwiyat al-Waad al-Haq (Brigade Sumpah Sejati), yang diyakini memiliki hubungan dengan faksi-faksi bersenjata pro-Iran di Irak, mengatakan pihaknya meluncurkan empat pesawat tak berawak saat fajar pada Rabu (2/2) yang menargetkan negara Teluk yang kaya itu. "Orang-orang di semenanjung Arab melancarkan serangan terhadap negara 'Emirates of Evil'," kata kelompok militan itu dalam pernyataan yang di-posting online.
UEA mengumumkan pencegatan dan penghancuran tiga drone musuh saat fajar pada Rabu. Sebelumnya, tiga serangan drone dan rudal pada tahun ini yang diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran.
Baca juga: AS Kirim Kapal Perang dan Jet Tempur ke UEA setelah Serangan Houthi
Namun UEA tidak menyalahkan pemberontak Yaman itu atas serangan pesawat tak berawak pada Rabu. Houthi--yang terlibat dalam perang tujuh tahun dengan koalisi pimpinan Saudi termasuk UEA--tidak mengeklaim bertanggung jawab.
"Alwiyat al-Waad al-Haq akan terus melakukan serangan menyakitkan sampai UEA berhenti mencampuri urusan negara-negara di kawasan itu, terutama Yaman dan Irak," bunyi pernyataan itu. Ia menambahkan peringatan bahwa serangan yang akan datang akan lebih parah dan menyakitkan.
Pejabat senior Huthi Mohammed Ali al-Huthi, seorang tokoh terkemuka di sayap politik pemberontak, menulis pesan di Twitter setelah serangan itu, sebelum menghapus postingan tersebut. "Terima kasih telah membebaskan Irak dan mujahidinnya," bunyinya.
Pejabat UEA tidak menanggapi permintaan komentar atas klaim Alwiyat al-Waad al-Haq.
Kelompok itu--digambarkan sebagai tidak diketahui oleh Kataeb Hezbollah, faksi bersenjata kuat yang berafiliasi dengan Iran di Irak--sebelumnya mengeklaim serangan ke Arab Saudi pada Januari 2021. Houthi membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca juga: Guru Yahudi yang Mengkritik Israel dan Bela Palestina Dipecat
Serangan terhadap UEA telah mendorong sekutu setia Amerika Serikat untuk mengerahkan kapal perang dan pesawat tempur untuk membantu melindungi pusat keuangan Timur Tengah itu yang biasanya tempat aman di wilayah yang bergejolak tersebut. Dalam serangan yang diklaim oleh Houthi, tiga pekerja minyak asing tewas dalam serangan drone dan rudal di Abu Dhabi pada 17 Januari, sementara rudal dicegat di atas UEA pada 24 dan 31 Januari. (AFP/OL-14)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pejabat senior Houthi yang didukung Iran menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas serangan udara terhadap fasilitas nuklir.
PEMIMPIN cabang al-Qaeda di Yaman, Saad bin Atef al-Awlaki melancarkan ancaman terbuka terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan miliarder teknologi Elon Musk.
ADA cerita nestapa di balik berita serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap Pelabuhan Ras Isa, Provinsi Hudaydah, Yaman, pada 17 April lalu.
KELOMPOK Houthi di Yaman secara resmi mengumumkan dimulai operasi blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel.
SETIDAKNYA satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan dua pelabuhan di barat Yaman.
SAAT mengebom kelompok militan Houthi hingga tunduk, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin melihat hasilnya dalam waktu 30 hari sejak serangan awal dua bulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved