Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Biden Ancam Putin dengan Sanksi Pribadi Jika Rusia Invasi Ukraina

Nur Aivanni
26/1/2022 07:06
Biden Ancam Putin dengan Sanksi Pribadi Jika Rusia Invasi Ukraina
Foto kombinasi yang menampilkan Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin.(AFP/MANDEL NGAN and Mikhail Metzel )

AMERIKA Serikat (AS), Selasa (25/1), memperingatkan Moskow tentang sanksi yang merusak, termasuk sanksi yang menargetkan khusus kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, ketika pasukan tempur Rusia yang berkumpul di sekitar Ukraina meluncurkan latihan baru.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan mempertimbangkan menambahkan sanksi langsung terhadap Putin ke dalam serangkaian tindakan yang sedang disusun.

"Ya. Saya akan melihat itu," kata Biden ketika ditanya wartawan di Washington tentang kemungkinan menargetkan Putin.

Baca juga: AS Siagakan 8.500 Pasukan Sikapi Gejolak di Ukraina

Seorang pejabat senior AS memberikan sanksi ekonomi dengan konsekuensi besar yang jauh melampaui tindakan sebelumnya yang diterapkan pada 2014 setelah Rusia menginvasi wilayah Ukraina, Krimea .

Dikatakan pejabat itu kepada wartawan dengan syarat anonim, langkah-langkah baru akan mencakup pembatasan ekspor peralatan AS berteknologi tinggi di sektor kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan kedirgantaraan.

"Apa yang kita bicarakan adalah teknologi canggih yang kita rancang dan produksi," kata pejabat itu. "Memotongnya akan memukul ambisi strategis Putin untuk mengindustrialisasi ekonominya dengan cukup keras."

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggemakan ancaman itu, dengan mengatakan sanksi akan lebih berat dari apa pun yang pernah mereka lakukan.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia akan berbicara melalui telepon dengan Putin pada Jumat (28/1), mencari "klarifikasi" tentang maksud Moskow.

Sehari setelah Washington mengatakan pihaknya menempatkan 8.500 tentara AS dalam keadaan siaga untuk kemungkinan pengerahan guna memperkuat pasukan NATO di Eropa, militer Rusia mengumumkan telah melakukan latihan baru yang melibatkan 6.000 tentara di dekat Ukraina dan di dalam wilayah Krimea.

Latihan tersebut termasuk latihan menembak dengan jet tempur, pengeboman, sistem antipesawat dan kapal dari armada Laut Hitam dan Kaspia, menurut Kementerian Pertahanan.

Menurut pejabat Barat, Kremlin telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, dengan bala bantuan datang dari seluruh Rusia.

"Kami terus mengamati akumulasi kekuatan tempur yang signifikan," kata Juru Bicara Pentagon John Kirby. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya