Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PARA diplomat tinggi Washington dan Moskow bertemu Jenewa pada Jumat (21/1) dalam upaya terakhir untuk menemukan solusi atas Ukraina, dengan Amerika Serikat (AS) semakin khawatir bahwa Rusia akan menyerang meskipun ada peringatan pembalasan.
Pembicaraan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dan Menlu Rusia Sergei Lavrov terjadi hanya 11 hari setelah wakil mereka bertemu di Jenewa dan sepakat untuk mempertahankan dialog di tengah peningkatan puluhan ribu tentara Rusia di perbatasan Ukraina.
Berbeda dengan sesi 10 Januari, yang berlangsung selama hampir delapan jam, Blinken dan Lavrov diperkirakan akan melakukan pertukaran singkat karena mereka menentukan apakah diplomasi tetap mungkin dilakukan.
Blinken dan Lavrov akan bertemu di Hotel President Wilson yang mewah di tepi danau.
"Ini adalah masalah sulit yang kami hadapi, dan penyelesaiannya tidak akan dilakukan dengan cepat. Saya tidak berharap kami akan menyelesaikannya di Jenewa," kata Blinken di Jenewa. "Tapi kami dapat saling pengertian.”
“Jika Rusia mengurangi eskalasi di lapangan, itu bisa menjauhkan kami dari krisis ini di minggu-minggu mendatang,” tambahnya.
Presiden Joe Biden dengan blak-blakan menilai bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan masuk ke Ukraina dan ia memperingatkan jika itu terjadi, maka itu akan menjadi bencana bagi Rusia.
AS dan sekutunya telah memperingatkan sanksi ekonomi yang berat untuk sebuah invasi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi bahwa pernyataan Biden tidak stabil.
Rusia, yang telah memicu pemberontakan mematikan di Ukraina timur yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014, menuntut jaminan bahwa NATO tidak akan pernah menerima bekas republik Soviet atau memperluas jangkauannya di wilayah lama Moskow.
AS telah menyatakan gagasan itu sebagai "non-starter" dan menuduh Rusia merusak tatanan Eropa pasca-perang dingin dengan menggertak negara lain agar tunduk.
Redux Perang Dingin?
Blinken menuju Jenewa setelah perjalanan solidaritas ke Kiev dan berbicara dengan Inggris, Prancis dan Jerman di Berlin, kota yang melambangkan transformasi Eropa dari perpecahan Tirai Besi.
"Membiarkan Rusia melanggar prinsip-prinsip itu dengan impunitas akan menyeret kita semua kembali ke waktu yang jauh lebih berbahaya dan tidak stabil, ketika benua ini, dan kota ini, terbagi dua, dengan ancaman perang habis-habisan tergantung di atas kepala semua orang,” ujarnya.
Bahkan saat menolak tuntutan inti Rusia, pemerintahan Biden mengatakan pihaknya bersedia berbicara dengan Moskow tentang masalah keamanannya.
Satu proposal AS adalah untuk menghidupkan kembali pembatasan rudal di Eropa yang telah ditetapkan oleh Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah, kesepakatan Perang Dingin yang dihancurkan oleh pemerintahan mantan presiden Donald Trump karena menuduh Moskow melakukan pelanggaran.
Pemerintahan Biden juga menawarkan lebih banyak transparansi tentang latihan militer. Rusia belum menolak proposal tersebut tetapi mengatakan bahwa perhatian utamanya adalah Ukraina dan pada hari Kamis, mengumumkan latihan angkatan laut besar-besaran di Atlantik, Pasifik, Arktik dan Mediterania sebagai unjuk kekuatan.
Blinken telah meminta Putin untuk memilih jalan damai diplomasi dan, berharap menemukan titik temu, mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan tanggapan resmi kepada Lavrov atas proposal Rusia, yang disajikan bulan lalu dengan detail yang tidak biasa sebagai rancangan perjanjian.
Lavrov dan Blinken keduanya akan pergi setelah pertemuan mereka di hadapan kamera untuk kemungkinan duel akun tentang apa yang terjadi.
Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa waktu terus berjalan, mengedepankan intelijen yang menuduh bahwa invasi bisa datang segera dan didahului oleh operasi "bendera palsu" ketika Rusia mencoba memicu dalih melawan Ukraina. (aiw/France24/OL-09)
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa upaya Uni Eropa dan NATO membuat kekalahan strategis terhadap Moskow tidak akan berhasil. Empat alasan barat tak mampu taklukan Rusia
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
KERJA sama antara Moskow dan Teheran dalam pengembangan nuklir damai sepenuhnya sah dan akan terus berlanjut.
WAKIL Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengungkapkan pemerintah Indonesia tengah mengkaji tawaran impor minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan peningkatan belanja pertahanan oleh NATO bukanlah ancaman bagi negaranya.
KOMISI Eropa memperpanjang sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas aneksasi ilegal wilayah Krimea dan kota Sevastopol hingga 23 Juni 2026.
Ukraina dan Rusia menyelesaikan tahap akhir dari kesepakatan pertukaran jenazah prajurit yang gugur dalam perang.
Wacana soal pemotongan bantuan militer dapat melemahkan semangat warga Ukraina yang tengah berjuang di garis depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved