Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AMERIKA Serikat (AS) khawatir kedatangan pasukan Rusia di Belarus untuk latihan dapat mengarah pada kehadiran permanen yang mungkin memperkenalkan senjata nuklir ke negara itu. Hal itu dikatakan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan, Selasa (18/1).
Pasukan militer Rusia bergerak ke Belarus setelah pemimpin sekutu Moskow Alexander Lukashenko, Senin (17/1), mengumumkan kedua negara akan melakukan latihan militer bulan depan.
Langkah itu, yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya seperti yang biasanya diberikan kepada negara-negara di kawasan itu, menambah ketegangan dengan Barat atas kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina, yang berbatasan dengan Belarus.
Baca juga: Sekjen NATO Undang Rusia Berdiskusi Lebih Jauh Soal Ukraina
Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan jumlah pasukan Rusia yang tiba di Belarus melampaui apa yang mereka perkirakan dari latihan normal.
"Waktunya penting dan, tentu saja, menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia dapat bermaksud untuk menempatkan pasukan di Belarus dengan kedok latihan militer bersama untuk berpotensi menyerang Ukraina," kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan perubahan konstitusi Belarus dalam referendum bulan depan dapat memungkinkan kehadiran militer Rusia menjadi permanen.
"Draf perubahan konstitusi ini mungkin mengindikasikan rencana Belarus untuk mengizinkan pasukan konvensional dan nuklir Rusia ditempatkan di wilayahnya," kata pejabat itu.
Itu, kata pejabat tersebut, akan menjadi tantangan bagi keamanan Eropa yang mungkin memerlukan tanggapan.
Belarus juga berbatasan dengan Polandia, anggota NATO.
Pejabat itu mengatakan jumlah pasukan yang dikerahkan di luar dari apa yang diperkirakan sehubungan dengan latihan normal.
Latihan normal, yang melibatkan misalnya 9.000 tentara, memerlukan pemberitahuan terlebih dahulu selama 42 hari. Jika lebih dari 13.000, itu membutuhkan pengamat internasional, kata pejabat itu.
"Seperti itulah yang terlihat normal. Ini adalah sesuatu yang sama sekali berbeda," katanya.
"Seiring waktu, Lukashenko semakin bergantung pada Rusia untuk semua jenis dukungan. Dan kami tahu bahwa dia tidak mendapatkan dukungan itu secara gratis," kata pejabat AS itu. (AFP/OL-1)
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa upaya Uni Eropa dan NATO membuat kekalahan strategis terhadap Moskow tidak akan berhasil. Empat alasan barat tak mampu taklukan Rusia
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan Moskow untuk menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump sekaligus melanjutkan putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
FEDERASI Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengizinkan para pebulu tangkis dari Rusia dan Belarus untuk berpartisipasi di kompetisi-kompetisi dunia mulai 26 Februari 2024.
Bach menyebut Moskow dan Minsk dengan jelas melanggar aturan perdamaian Olimpiade, yang berjalan sejak 4 Februari dan berlaku hingga tujuh hari setelah berkahirnya Olimpiade Bejing 2022.
Belarus siap menjadi pusat penempatan senjata nuklir Rusia jika menghadapi ancaman eksternal, ketika ketegangan meningkat antara sekutunya Rusia dan Barat atas Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved