Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

AS Khawatir Hadirnya Pasukan Rusia di Belarus Bisa Perkenalkan Senjata Nuklir

Nur Aivanni
19/1/2022 08:24
AS Khawatir Hadirnya Pasukan Rusia di Belarus Bisa Perkenalkan Senjata Nuklir
Pasukan Rusia saat tiba di Belarus untuk melakukan latihan militer gabungan.(AFP/Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS)

AMERIKA Serikat (AS) khawatir kedatangan pasukan Rusia di Belarus untuk latihan dapat mengarah pada kehadiran permanen yang mungkin memperkenalkan senjata nuklir ke negara itu. Hal itu dikatakan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan, Selasa (18/1).

Pasukan militer Rusia bergerak ke Belarus setelah pemimpin sekutu Moskow Alexander Lukashenko, Senin (17/1), mengumumkan kedua negara akan melakukan latihan militer bulan depan.

Langkah itu, yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya seperti yang biasanya diberikan kepada negara-negara di kawasan itu, menambah ketegangan dengan Barat atas kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina, yang berbatasan dengan Belarus.

Baca juga: Sekjen NATO Undang Rusia Berdiskusi Lebih Jauh Soal Ukraina

Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan jumlah pasukan Rusia yang tiba di Belarus melampaui apa yang mereka perkirakan dari latihan normal.

"Waktunya penting dan, tentu saja, menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia dapat bermaksud untuk menempatkan pasukan di Belarus dengan kedok latihan militer bersama untuk berpotensi menyerang Ukraina," kata pejabat itu.

Pejabat itu mengatakan perubahan konstitusi Belarus dalam referendum bulan depan dapat memungkinkan kehadiran militer Rusia menjadi permanen.

"Draf perubahan konstitusi ini mungkin mengindikasikan rencana Belarus untuk mengizinkan pasukan konvensional dan nuklir Rusia ditempatkan di wilayahnya," kata pejabat itu.

Itu, kata pejabat tersebut, akan menjadi tantangan bagi keamanan Eropa yang mungkin memerlukan tanggapan.

Belarus juga berbatasan dengan Polandia, anggota NATO.

Pejabat itu mengatakan jumlah pasukan yang dikerahkan di luar dari apa yang diperkirakan sehubungan dengan latihan normal.

Latihan normal, yang melibatkan misalnya 9.000 tentara, memerlukan pemberitahuan terlebih dahulu selama 42 hari. Jika lebih dari 13.000, itu membutuhkan pengamat internasional, kata pejabat itu.

"Seperti itulah yang terlihat normal. Ini adalah sesuatu yang sama sekali berbeda," katanya.

"Seiring waktu, Lukashenko semakin bergantung pada Rusia untuk semua jenis dukungan. Dan kami tahu bahwa dia tidak mendapatkan dukungan itu secara gratis," kata pejabat AS itu. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya