Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
POLISI Israel pada Senin (17/1) bentrok dengan seorang pria Palestina yang membawa tabung gas ke atap rumahnya di daerah penuh bentrokan, Jerusalem, ketika keluarganya menghadapi penggusuran. Media Israel melaporkan bahwa Mohammed Salhiya telah mengancam akan membakar dirinya sendiri jika perintah pengusiran dari daerah Sheikh Jarrah di Jerusalem timur yang dicaplok Israel dilakukan.
Keluarga Salhiya telah menghadapi ancaman penggusuran sejak 2017. Ketika itu tanah tempat tinggalnya dialokasikan untuk pembangunan sekolah.
Polisi dan pemerintah kota Jerusalem mengatakan dalam suatu pernyataan bersama bahwa para delegasi pergi ke rumah itu pada Senin pagi untuk melaksanakan perintah penggusuran. Ini dilakukan setelah keluarga Salhiya mengabaikan kesempatan yang tak terhitung jumlahnya untuk mengosongkan tanah seperti yang diperintahkan.
"Kami sudah berada di rumah ini sejak 1950-an," kata anggota keluarga Salhiya Abdallah Ikermawi dari atap rumah. "Kami tidak punya tempat untuk pergi," katanya dalam kutipan yang diberikan oleh organisasi Komite Sheikh Jarrah. Keluarga itu terdiri dari 15 orang, termasuk anak-anak.
Perang Gaza 11 hari antara Israel dan Palestina meletus tahun lalu. Ini dipicu oleh kemarahan di Sheikh Jarrah tempat keluarga-keluarga menentang perintah penggusuran.
Polisi mengatakan perunding mereka berada di rumah Salhiya setelah beberapa penghuni rumah mulai membentengi diri dengan tabung gas dan bahan mudah terbakar lain. Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa bentrokan antara pasukan keamanan dan penduduk setempat meletus setelah polisi tiba tetapi kemudian mereda.
Baca juga: Kesaksian Kondisi Orang Tua Palestina setelah Ditinggalkan Tentara Israel
Ratusan warga Palestina menghadapi pengusiran dari rumah mereka di Sheikh Jarrah dan lingkungan Jerusalem timur lain. Situasi seputar ancaman penggusuran bervariasi.
Dalam beberapa kasus, orang Yahudi Israel telah mengajukan tantangan hukum untuk mengklaim tanah yang mereka katakan diambil secara ilegal selama perang yang bertepatan dengan berdirinya Israel pada 1948. Palestina telah menolak klaim ini dengan mengatakan rumah mereka dibeli secara legal dari otoritas Yordania yang menguasai Jerusalem timur antara 1948 dan 1967.
Tujuh keluarga Palestina di Sheikh Jarrah telah mengambil tantangan hukum mereka terhadap ancaman penggusuran mereka ke Mahkamah Agung Israel. Keluarga Salhiya tidak termasuk dalam kelompok itu.
Anggota dewan Kota Jerusalem Laura Wharton, yang berada di lokasi dan akan bertemu dengan keluarga Salhiya Senin malam, mengkritik tindakan pemerintah kota. "Mereka bisa saja membangun sekolah di lahan yang sama tanpa memindahkan keluarga. Ada banyak ruang," katanya.
"Hal yang menyedihkan yaitu pemerintah kota sendiri yang melakukan ini, bukan pemukim sayap kanan." Israel merebut Jerusalem timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya, dalam langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Baca juga: TV Gaza Milik Hamas Tanggapi Serial Top Israel di Netflix
Lebih dari 200.000 pemukim Yahudi telah pindah ke daerah itu. Ini memicu ketegangan dengan warga Palestina yang mengeklaim Jerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. (AFP/OL-14)
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
PERDANA Menteri Denmark Mette Frederiksen, pemegang presidensi Uni Eropa mempertimbangkan opsi sanksi maupun bentuk tekanan lain terhadap Israel atas serangan di Gaza
RIBUAN warga Palestina terpaksa meninggalkan lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, setelah beberapa hari serangan udara dan operasi militer Israel
Spekulasi soal posisi RI dalam isu Gaza menguat setelah Presiden Prabowo Subianto dianggap terlalu dominan dalam mengendalikan arah diplomasi.
Baznas salurkan bantuan kepada keluarga pengungsi Palestina di Mesir.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved