Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TIONGKOK menegaskan kembali penentangannya terhadap sanksi sepihak oleh Amerika Serikat terhadap Iran. Ini disampaikan ketika Menteri Luar Negeri Tiongkok dan Iran mengumumkan peluncuran perjanjian kerja sama 25 tahun yang bertujuan memperkuat hubungan ekonomi dan politik.
Dalam pertemuan pada Jumat (14/1) di kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi juga mendukung upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran. Ringkasan pertemuan antara Wang dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian telah diunggah di situs Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Sabtu (15/1).
Wang, yang juga Penasihat Negara, mengatakan AS memikul tanggung jawab utama atas kesulitan yang sedang berlangsung dengan Iran. Ini karena AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran.
Di bawah ketentuan kesepakatan itu, sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional, Iran akan membatasi aktivitas pengayaan uranium, yang membuatnya lebih sulit untuk mengembangkan senjata nuklir. Dalam hal ini, Teheran menyangkal memiliki rencana untuk senjata nuklir.
Wang mengatakan Tiongkok akan dengan tegas mendukung dimulainya kembali negosiasi pakta nuklir. Namun dia mengatakan Tiongkok dengan tegas menentang sanksi sepihak ilegal terhadap Iran, manipulasi politik melalui topik termasuk hak asasi manusia, dan campur tangan dalam urusan internal Iran dan negara-negara regional lain.
AS memberlakukan kembali sanksi yang merusak ekonomi Iran setelah menarik diri dari pakta nuklir pada 2018. Dalihnya, ketentuan itu tidak cukup untuk mengekang kegiatan nuklir Iran, program rudal balistik, dan pengaruh regional. Setahun kemudian, Iran mulai secara bertahap melanggar kesepakatan itu dengan membangun kembali persediaan uranium yang diperkaya, menyempurnakannya dengan kemurnian fisil yang lebih tinggi, dan memasang sentrifugal canggih untuk mempercepat produksi.
Baca juga: Moskow Sambut Kemajuan dalam Kesepakatan Nuklir Iran
Tiongkok dan Iran menandatangani perjanjian kerja sama 25 tahun Maret lalu yang membawa Iran ke Belt and Road Initiative Tiongkok, skema infrastruktur multitriliun dolar yang dimaksudkan membentang dari Asia Timur ke Eropa. Proyek itu bertujuan memperluas pengaruh ekonomi dan politik Tiongkok secara signifikan sehingga menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat dan tempat lain. Ringkasan Kementerian Luar Negeri itu mengatakan bahwa perjanjian tersebut akan memperdalam kerja sama Tiongkok-Iran di berbagai bidang termasuk energi, infrastruktur, pertanian, kesehatan dan budaya, serta keamanan siber dan kerja sama dengan negara lain. (Straits Times/OL-14)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Tanpa proteksi yang memadai, produk impor AS berpotensi mendominasi pasar domestik, dari sektor otomotif hingga pertanian dan energi.
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved