JIKA Moskow meningkatkan dan membahayakan keamanan Ukraina, Amerika Serikat (AS) dapat merujuk masalah itu ke Dewan Keamanan PBB.
Pada Jumat (14/1), para pejabat AS menekankan bahwa Washington masih mendukung solusi secara diplomatik.
Ketegangan meningkat antara Barat dan Rusia disebabkan tuduhan bahwa Moskow sedang bersiap untuk menyerang Ukraina.
"Jika Rusia mengambil tindakan, kami tidak akan ragu untuk meminta respons yang tepat di Dewan (Keamanan PBB) dan mempertahankan prinsip-prinsip Piagam PBB," kata seorang pejabat AS kepada wartawan, dengan syarat anonim.
"Semua opsi untuk tanggapan Dewan Keamanan ada di atas meja dan kami sedang mendiskusikan semua itu dengan anggota Dewan Keamanan lainnya dan dengan mitra di sini di New York," tambah pejabat itu.
"Kami sedang mencari waktu yang tepat untuk mengangkat masalah itu di Dewan," ucapnya.
Rusia telah mengumpulkan tank, artileri dan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina ketika menuntut jaminan bahwa tetangganya tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan bahwa mereka telah memperoleh informasi intelijen yang menunjukkan Rusia sedang merencanakan operasi "bendera palsu" untuk membuat dalih untuk menjaga perbatasan.
Namun AS dan negara NATO mencurigai kekuatan militer Rusia yang tak jauh dari perbatasan Rusia-Ukraina untuk invasi.
"Jika Rusia lebih lanjut meningkatkan ketegangan untuk benar-benar masuk ke inti prinsip dan komitmen yang telah dibuat semua negara dalam Piagam PBB ... jelas akan ada peluang untuk diskusi di Dewan Keamanan PBB," kata pejabat AS lainnya, yang juga dengan syarat anonim.
Pejabat kedua mengatakan Dewan Keamanan PBB akan menjadi forum di mana bisa dilihat secara terbuka debat antara AS dan Rusia jika mereka memilih jalur eskalasi.
Namun dia menegaskan kembali sikap AS bahwa Washington dan sekutunya lebih memilih jalur diplomasi.
Sejauh ini, PBB tetap diam pada ketegangan yang meningkat baru-baru ini antara Moskow dan Washington, dua anggota tetap Dewan Keamanan dengan hak veto atas keputusannya.
Sekjen PBB Antonio Guterres sendiri tidak banyak berkomentar mengenai masalah Ukraina, dan tidak satu pun dari 13 anggota Dewan Keamanan lainnya sejauh ini telah meminta pertemuan mengenai krisis tersebut. (AFP/Nur/OL-09)