Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
IRAN yakin telah berhasil dalam pembicaraan Wina yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang berantakan. Republik Islam itu memasukkan keringanan sanksi dalam dokumen diskusi untuk putaran berikutnya.
Pencabutan sanksi hukuman yang dijatuhkan oleh Presiden AS Donald Trump saat dia menarik Washington keluar dari perjanjian pada 2018 telah menjadi prioritas utama Teheran. Kekuatan-kekuatan Eropa telah menyuarakan rasa frustrasi atas kurangnya kemajuan sejauh ini dalam pembicaraan di Wina. Para diplomat mereka peringatkan pada Jumat bahwa pembicaraan akan mencapai ujung jalan.
Namun dari perspektif Teheran, ada kemajuan, kata pejabat Iran dan analis politik dari Republik Islam dan luar negeri. "Para pihak telah menyetujui dua teks baru, hasil dari diskusi intens dalam beberapa hari terakhir di Wina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, Senin (21/12). "Ini merupakan dokumen bahwa posisi Iran telah diperhitungkan dan atas dasar itu kita dapat melanjutkan diskusi di masa depan."
Bernard Hourcade, seorang ahli Prancis di Iran, mengatakan Teheran telah berhasil dalam sesi ini dalam meyakinkan lawan bicara mereka bahwa sanksi harus diselesaikan sebagai prioritas. "Soalnya, ini akan membuka jalan bagi penyelesaian teknis komponen nuklir."
Dia mengatakan Iran secara teratur menekankan bahwa mereka selalu menghormati kesepakatan awal pada 2015 yang disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). "Terserah Amerika Serikat yang telah menjatuhkan kehormatannya, untuk memperbaiki kerusakan itu."
Baca juga: Peretas terkait Iran Serang Pemerintahan dan Bisnis Israel
Iran, Hourcade menambahkan, mengetahui keseimbangan kekuatan merupakan keuntungannya. Iran mampu dalam jangka pendek, seperti sekitar 30 negara lain di dunia, untuk memproduksi bom atom jika diinginkan. "Iran bisa memperkaya uranium kapan pun dia mau." (AFP/OL-14)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Uji coba nuklir Korea Utara mencapai yang terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Hingga saat ini terdapat sembilan negara yang memiliki senjata nuklir.
Moskow membantah klaim Amerika Serikat bahwa pihaknya telah melanggar perjanjian pembatasan senjata nuklir jarak sedang.
Iran berencana untuk mengirimkan tiga kendaraan udara ke luar angkasa.
Pekan ini, Kim mengunjungi Beijing, Tiongkok, dengan menggunakan moda transportasi kereta api. Kedatangannya bertujuan menegaskan kembali peran Tiongkok dalam proses negosiasi nuklir.
AMERIKA Serikat dan Rusia menangguhkan perjanjian senjata nuklir, Sabtu (2/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved