Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Organisasi Negara Islam Bertemu di Pakistan Bahas Bantuan untuk Afghanistan

 Nur Aivanni
19/12/2021 11:14
Organisasi Negara Islam Bertemu di Pakistan Bahas Bantuan untuk Afghanistan
Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi (tengah) akan menghadiri pertemuan OKI di Islamabad, Pakistan.(Adem ALTAN / AFP)

UTUSAN dari 57 negara Islam bertemu di Pakistan pada Minggu (19/12) untuk pertemuan puncak yang bertujuan meredakan krisis kemanusiaan di Afghanistan, sambil menguji hubungan diplomatik dengan penguasa baru Taliban.

Pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah konferensi besar terbesar mengenai Afghanistan sejak pemerintah yang didukung AS jatuh pada Agustus 2021.

Setelah Taliban kembali berkuasa, miliaran dolar bantuan dan aset dibekukan oleh komunitas internasional, dan negara berpenduduk 38 juta itu kini menghadapi musim dingin yang pahit.

PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa Afghanistan berada di ambang darurat kemanusiaan terburuk di dunia dengan gabungan krisis pangan, bahan bakar dan uang tunai.

Pada Minggu (19/12), ibu kota Pakistan dikunci, dipagari dengan pagar kawat berduri dan penghalang jalan pengiriman-kontainer di mana polisi dan tentara berjaga. Setiap janji bantuan akan diumumkan pada Minggu malam.

Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi termasuk di antara delegasi, bersama yang lain dari Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Rusia, Uni Eropa, dan PBB.

Belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban dan para diplomat menghadapi tugas yang sulit untuk menyalurkan bantuan ke ekonomi Afghanistan yang terpukul tanpa menopang kelompok Islam garis keras itu.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan pertemuan itu akan berbicara untuk rakyat Afghanistan daripada kelompok tertentu.

Pakistan, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab adalah tiga negara yang mengakui pemerintahan Taliban sebelumnya pada tahun 1996 hingga 2001.

Qureshi mengatakan ada perbedaan antara "pengakuan dan keterlibatan" dengan orde baru di Kabul.

"Mari kita dorong mereka melalui persuasi, melalui insentif, untuk bergerak ke arah yang benar," katanya kepada wartawan menjelang pertemuan OKI.

"Kebijakan pemaksaan dan intimidasi tidak berhasil. Jika berhasil, kami tidak akan berada dalam situasi ini,"ucapnya. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya