Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Kecam Uji Coba Rudal Antisatelit Rusia yang Ciptakan Sampah Luar Angkasa

Basuki Eka Purnama
16/11/2021 08:16
AS Kecam Uji Coba Rudal Antisatelit Rusia yang Ciptakan Sampah Luar Angkasa
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price(AFP/Andrew Harni)

AMERIKA Serikat (AS), Senin (15/11), mengecam Rusia karena menggelar uji coba rudal yang 'berbahaya dan tidak bertanggung jawab' kala meledakkan salah satu satelit milik mereka, menciptakan sampah luar angkasa yang membuat Stasiun Luar Angkasa (ISS) terpaksa melakukan manuver menghindar.

"Pada hari ini, Federasi Rusia dengan semrbono melakukan uji coba penghancuran satelt menggunakan rudal antisatelit mereka," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

"Uji coba itu menghasilkan 1.500 pecahan sampah luar angkasa dan ratusan ribu sampah lebih kecil lainnya yang kini mengancam semua negara di dunia," lanjutnya.

Baca juga: Putra Mantan Presiden Panama Diekstradisi ke AS Terkait Tuduhan Korupsi

Awak ISS, yang saat ini terdiri dari empat warga AS, seorang warga Jerman, dan dua warga Rusia, terpaksa berlindung di pesawat mereka, langkah standar saat ada kondisi darurat.

Badan Luar Angkasa Roscosmos menuding AS terlalu berlebihan.

"Orbit benda yang memaksa kru ISS berlindung telah bergerak menjauh dari stasiun itu. Saat ini ISS berada di zona hijau," cicit Roscosmos

Namun, Price menegaskan pernyataan Roscosmos itu tidak tepat. Pasalnya, bahaya belum berlalu.

"Uji coba ini meningkatkan bahaya bagi astonaut dan kosmonaut yang ada di ISS serta aktivitas luar angkasa lainnya," kata Price.

"Tindakan berbahaya dan tidak bertanggung jawab Rusia mengancam keberlangsungan program luar angkasa dan membuktikan pernyataan Rusia bahwa mereka menentang persenjataan luar angkasa sebagai omong kosong."

"AS akan bekerja sama dengan sekutu kami untuk menanggapi aksi Rusia itu," tegasnya. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya