Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PENDUDUK Yahudi dari permukiman kontroversial di kota Hebron, Tepi Barat, mulai bekerja dalam pembangunan lingkungan baru. Israel menyetujui pembangunan di pangkalan militer Israel empat tahun lalu dan mengalokasikan lebih dari US$6 juta untuk itu.
"Kami membersihkan area itu untuk memulai proyek baru," kata Yishai Fleisher, juru bicara komunitas Yahudi Hebron, Kamis (21/10). Kelompok antipemukiman Israel, Peace Now, menuntut untuk menghentikan proyek tersebut yang disebut sebagai ekspansi besar pertama komunitas Yahudi di Hebron dalam dua dekade.
Lingkungan itu, kata Fleisher, pada akhirnya akan berisi 31 rumah. Sekitar 1.000 pemukim Yahudi tinggal di Hebron di bawah perlindungan militer Israel yang kuat di antara lebih dari 200.000 warga Palestina.
Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Hebron, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur pada 1967. Palestina mengincar wilayah tersebut untuk negara masa depan mereka.
Baca juga: Israel akan Tambah 3.000 Izin lagi bagi Pedagang Gaza
Hebron berisi situs suci yang dikenal oleh umat Islam sebagai Masjid Ibrahimi dan bagi orang Yahudi sebagai Gua Para Leluhur yang dihormati oleh kedua agama. Warga Palestina Hebron Issa Amro, seorang aktivis penentang pemukiman, mengatakan lingkungan baru akan memperburuk gesekan di daerah tersebut.
"Itu berarti peningkatan kekerasan. Itu berarti pembatasan kepada kami sebagai orang Palestina. Itu berarti mengubah identitas kota kami sendiri menjadi kota Israel, Ibrani," katanya.
Konstruksi itu diungkapkan oleh Peace Now yang menayangkan video seorang penggali sedang bekerja. Badan militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di Tepi Barat, COGAT, menyetujui unit pemukim baru di Hebron tengah pada 2017.
"Peace Now dan kotamadya Hebron menantang proyek apartemen di pengadilan distrik Jerusalem dan kalah," kata Hagit Ofran dari Peace Now. Daerah itu sebelumnya berfungsi sebagai stasiun bus sebelum tentara Israel menutupnya karena alasan keamanan.
"Sekarang Israel memutuskan tidak ada tujuan militer lagi. Tidak ada kebutuhan keamanan. Jadi harus kembali ke (Palestina)," kata Ofran. "Tapi alih-alih mengembalikannya, mereka mengambilnya dan memberikannya kepada pemukim."
Baca juga: PM Israel di Rusia untuk Pembicaraan Pertama dengan Putin
Fleisher mengatakan tidak ada pengadilan yang mengeluarkan perintah terhadap konstruksi. Ofran mengatakan kelompoknya dan Hebron sekarang mengajukan banding ke pengadilan tertinggi Israel. (AFP/OL-14)
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia Zahir Yahya mengatakan dukungan untuk Palestina merupakan amanat moral dan spiritual bersama.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
OTORITAS Israel mencabut kewenangan administratif Kota Hebron yang dikelola Palestina atas Masjid Ibrahimi dan menyerahkannya kepada dewan agama pemukim.
Tidak hanya muslim, warga Kristen di wilayah Tepi Barat, Palestina, itu juga merasakan pedihnya penjajahan Israel.
KANTOR Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) mengungkapkan adanya peningkatan tajam dalam kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Teranyar, seorang pria Palestina-AS, Saif al-Din Kamil Abdul Karim Musalat, tewas dalam serangan pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.
PARA pemimpin gereja di Kota Taibeh, Tepi Barat, Palestina, menyerukan bantuan komunitas global untuk menghentikan gelombang kekerasan dari para pemukim Yahudi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved