Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Covid-19 Turun, India akan Kembali Dibuka untuk Turis Asing

Atikah Ishmah Winahyu
08/10/2021 09:43
Kasus Covid-19 Turun, India akan Kembali Dibuka untuk Turis Asing
Taj Mahal di India(AFP/PAWAN SHARMA)

INDIA akan dibuka kembali untuk wisatawan mulai 15 Oktober setelah ditutup selama lebih dari setahun karena pandemi covid-19. Negara yang terkenal dengan Taj Mahal, istana gurun pasir, cagar alam harimau, gajah dan pantai itu telah melarang masuknya semua turis asing pada Maret 2020 dalam penguncian ketat saat pandemi merebak.

Namun, setelah lonjakan kasus covid-19 yang terjadi awal tahun ini, jumlah kasus turun tajam. Pemerintah, di bawah tekanan dari industri, akhirnya mengumumkan pelonggaran pada Kamis (7/10).

“Visa turis akan diberikan untuk warga asing yang tiba dengan penerbangan charter mulai 15 Oktober, dan pada penerbangan lain mulai 15 November,” kata Kementerian Dalam Negeri India dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut menekankan semua protokol covid-19 harus dipatuhi oleh turis asing, operator yang membawa mereka ke India dan semua pemangku kepentingan lainnya di stasiun pendaratan.

India awalnya melarang semua kedatangan warga asing. Pembatasan secara bertahap dilonggarkan untuk pebisnis, diplomat, dan lainnya, tetapi perbatasan tetap ditutup untuk pelancong.

Baca juga: India Dibuka kembali untuk Turis Mulai 15 Oktober

Pada bulan April dan Mei 2021, negara berpenduduk 1,3 miliar itu dilanda gelombang infeksi virus korona yang parah dengan sekitar 400.000 kasus dan 4.000 kematian setiap hari.

Rumah sakit kewalahan karena lebih dari 200.000 orang meninggal dalam waktu sekitar 10 minggu. Lonjakan itu diduga disebabkan oleh varian virus baru dan pemerintah telah mencabut pembatasan terlalu cepat serta mengizinkan acara olahraga dan perayaan besar untuk festival keagamaan berlangsung.

Tetapi sejak itu, kasus melambat tajam menjadi sekitar 20.000 infeksi baru per hari dan 200 hingga 300 kematian dalam beberapa pekan terakhir.

Lebih dari 250 juta orang telah divaksinasi ganda, meskipun ini setara dengan hanya sekitar 20% dari populasi, dan para ahli memperingatkan bahwa India dapat mengalami gelombang lain.

Pariwisata turun drastis

Pariwisata mulai meningkat di Eropa dan Amerika, dengan sekitar 54 juta wisatawan melintasi perbatasan internasional pada Juli, terbesar sejak April 2020, menurut Organisasi Pariwisata Dunia.

Jumlah itu naik 58% dibandingkan dengan level yang tercatat pada Juli 2020, tetapi masih turun 67% dari Juli 2019. Kedatangan internasional turun 80% pada Januari-Juli dibandingkan dengan 2019.

Badan PBB itu mengatakan pihaknya memperkirakan akan melihat "rebound" pada 2022, meskipun pariwisata global diperkirakan tidak akan mencapai tingkat pra-pandemi hingga 2023 atau 2024.

Sementara itu tempat lain di Asia, kondisinya beragam, dengan Tiongkok dan Jepang masih terlarang bagi turis asing.

Tetapi Indonesia, pada hari Senin, mengumumkan Bali akan dibuka untuk pelancong internasional terpilih minggu depan. Sementara Thailand, pada hari Sabtu, mengatakan pelancong yang divaksinasi penuh dari negara mana pun sekarang dapat memesan liburan ke surga pariwisata Phuket.

Maladewa telah dibuka, dengan beberapa penangguhan, untuk turis sejak Juli 2020. Sri Lanka dibuka untuk turis yang divaksinasi penuh bulan lalu.

Kemerosotan India

Ekonomi India mengalami salah satu kemerosotan paling tajam di antara ekonomi utama sebagai akibat dari pandemi, dengan output mengalami penurunan terburuk sejak kemerdekaan, mendorong jutaan orang kembali jatuh ke dalam kemiskinan.

Penguncian awal pada bulan Maret tahun lalu khususnya adalah bencana, meninggalkan puluhan juta pekerja di ekonomi informal tanpa pekerjaan hampir dalam semalam.

Pariwisata adalah sektor penting bagi ekonomi terbesar ketiga di Asia, dengan negara itu melihat 10,93 juta kedatangan turis pada 2019, menurut pemerintah.

Sebelum pandemi, sektor ini menyumbang sekitar 10% dari ekonomi India.

Presiden Asosiasi Operator Tur India Rajiv Mehra menyambut baik pengumuman hari Kamis itu.

"Ini sangat menggembirakan bagi industri pariwisata dan kami berharap pariwisata inbound akan mulai sampai batas tertentu dan akan memberikan kelegaan kepada para pemangku kepentingan industri pariwisata," katanya dalam sebuah pernyataan.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya