Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiongkok Intimidasi Taiwan di Hari Nasionalnya

Atikah Ishmah Winahyu
02/10/2021 08:20
Tiongkok Intimidasi Taiwan di Hari Nasionalnya
Ilustrasi(AFP)

ANGKATAN udara Taiwan bergegas memperingatkan 25 pesawat Tiongkok yang memasuki zona pertahanan udaranya pada Jumat (1/10). Peristiwa tersebut bertepatan dengan Hari Nasional, berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Taiwan telah mengeluhkan misi berulang yang dilakukan oleh angkatan udara Tiongkok di dekat pulau itu, seringkali di bagian barat daya zona pertahanan udaranya dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

“Misi terbaru Tiongkok tersebut melibatkan 18 pesawat tempur J-16 dan empat Su-30 ditambah dua pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir dan sebuah pesawat anti-kapal selam,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Dikatakan Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat Tiongkok, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Pesawat Tiongkok semuanya terbang di daerah yang dekat dengan Pratas, dengan dua pembom terbang paling dekat dengan atol, menurut peta yang dikeluarkan kementerian.

Serangan terbesar hingga saat ini terjadi pada bulan Juni, yang melibatkan 28 pesawat angkatan udara Tiongkok.

Misi terbaru Tiongkok ini datang kurang dari sehari setelah pemerintahnya melancarkan serangan hinaan terhadap Menteri Luar Negeri Taiwan.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, seorang pembicara bahasa Inggris yang fasih, adalah pendukung yang blak-blakan dari upaya pulau itu untuk melawan tekanan dari Tiongkok dan secara teratur muncul di think-tank dan panel lainnya.

Dalam kecaman panjang terhadap Wu pada Kamis malam, Kantor Urusan Taiwan tingkat Kabinet Tiongkok mengatakan dia adalah pendukung keras kemerdekaan Taiwan yang menjajakan kebohongan bahwa Taiwan adalah negara berdaulat.

Ini mengutip sebuah puisi yang ditulis oleh Mao pada tahun 1963, The River All Red, yang merupakan kecaman dari Uni Soviet dan Amerika Serikat.

"Semua bentuk komentar tentang kemerdekaan Taiwan hanyalah lalat bersenandung, dengan ledakan melengking dan isak tangis'," kata Kantor Urusan Taiwan Tiongkok.

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan serangan itu tidak layak untuk dikomentari. Namun, Dewan Urusan Daratan tingkat Kabinet Taiwan, yang menyusun kebijakan tentang Tiongkok, mengutuknya sebagai fitnah dan pelecehan.

"Kekerasan verbal semacam ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya di komunitas internasional, hanya menyoroti pelanggaran aturan badan terkait Taiwan di sisi lain Selat Taiwan dan seberapa jauhnya dari masyarakat beradab," katanya.

Tiongkok telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk mencoba dan memaksa Taiwan menerima kedaulatan Tiongkok. (Straitstimes/OL-13)

Baca Juga: Iran Kecam Bahrain atas Pembukaan Kedutaan Besar Israel



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya