Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiongkok Bakal Mengurangi Praktik Aborsi untuk Tujuan Nonmedis

Mediaindonesia.com
27/9/2021 22:55
Tiongkok Bakal Mengurangi Praktik Aborsi untuk Tujuan Nonmedis
Ilustrasi(Dok MI)

Tiongkok akan mengurangi praktik aborsi untuk "tujuan nonmedis", demikian pedoman baru yang diumumkan kabinet negara pada Senin (27/9).

Dewan Negara Tiongkok mengatakan bahwa tindakan juga akan diambil untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan mendorong laki-laki untuk "berbagi tanggung jawab" dalam pencegahannya.

Otoritas setempat bertujuan meningkatkan pendidikan seks dan memperkuat layanan keluarga berencana pascaaborsi dan pascamelahirkan.

"Kebijakan dasar nasional kesetaraan gender dan prinsip memprioritaskan anak-anak perlu diterapkan secara menyeluruh," kata wakil direktur Komite Kerja Nasional untuk Perempuan dan Anak.

Tiongkok memberlakukan langkah-langkah tegas untuk mencegah aborsi selektif berdasarkan jenis kelamin, yang telah dikritisi karena memicu kesenjangan gender.

Setelah bertahun-tahun mencoba membatasi pertumbuhan populasi, Beijing menjanjikan kebijakan yang bertujuan menambah anggota keluarga.

Pada Juni, Tiongkok mengizinkan semua pasangan untuk memiliki tiga anak, alih-alih dua, sementara kebijakan yang dirancang untuk mengurangi beban keuangan membesarkan anak juga mulai diterapkan.

Tidak disebutkan apakah pedoman mengenai aborsi itu dirancang untuk mengatasi penurunan tingkat kelahiran di Tiongkok, yang diidentifikasi oleh para pemikir dan peneliti sebagai salah satu tantangan kebijakan sosial utama dalam beberapa dekade mendatang.

Meskipun Tiongkok tetap menjadi negara terpadat di dunia, sensus terakhir menunjukkan pertumbuhan penduduk dari 2011 hingga 2020 adalah yang paling lambat sejak 1950-an. Populasi diperkirakan akan mulai menurun dalam beberapa tahun.

Data Komisi Kesehatan Nasional menunjukkan bahwa antara tahun 2014 dan 2018, telah terjadi rata-rata 9,7 juta aborsi per tahun, atau naik sekitar 51 persen dari rata-rata tahun 2009-2013, meskipun ada relaksasi kebijakan keluarga berencana pada 2015 untuk memungkinkan setiap keluarga memiliki dua anak.

Data tersebut tidak memerinci berapa banyak aborsi yang dilakukan karena alasan medis. (Ant/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya