Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
IRAN pada Senin (6/9) mengutuk keras serangan militer Taliban terhadap pejuang yang bertahan di Lembah Panjshir Afghanistan ketika kelompok Islam mengklaim telah menguasai daerah itu.
"Berita yang datang dari Panjshir benar-benar mengkhawatirkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh kepada wartawan. "Serangan itu sangat dikutuk."
Iran, kekuatan muslim syiah yang dominan di kawasan itu, sampai sekarang menahan diri untuk tidak mengkritik Taliban sejak kelompok suni itu merebut Kabul pada 15 Agustus. Taliban pada Senin mengklaim kemenangan di daerah pegunungan Panjshir, dengan seorang juru bicara menyatakan, "Negara kita benar-benar dikeluarkan dari rawa perang," tiga minggu setelah kelompok Islamis merebut ibu kota.
Namun Front Perlawanan Nasional (NRF) yang terdiri dari milisi anti-Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan mengatakan para pejuangnya masih berada di posisi strategis di seberang lembah dan mereka melanjutkan perjuangan. "Mengenai masalah Panjshir, saya berkeras pada fakta bahwa itu diselesaikan dengan dialog di hadapan semua tetua Afghanistan," kata Khatibzadeh.
"Taliban harus sama-sama menghormati kewajiban mereka dalam hal hukum internasional dan komitmen mereka," tambahnya. "Iran akan bekerja untuk mengakhiri semua penderitaan rakyat Afghanistan demi mendirikan pemerintahan perwakilan untuk semua warga Afghanistan."
Menyinggung Pakistan, Khatibzadeh mengatakan Iran mengutuk semua campur tangan asing dalam urusan Afghanistan. "Kami ingin memberi tahu teman-teman kami dan mereka yang mungkin membuat kesalahan strategis memasuki Afghanistan dengan niat berbeda bahwa Afghanistan bukanlah negara yang menerima musuh (atau) agresor di wilayahnya," juru bicara Kemenlu Iran menambahkan.
Baca juga: Taliban Klaim Berhasil Rebut Lembah Panjshir
Iran, yang berbatasan 900 kilometer dengan Afghanistan, tidak mengakui Taliban selama masa kekuasaan mereka dari 1996 hingga 2001. Sudah menjadi tuan rumah bagi hampir 3,5 juta warga Afghanistan dan mengkhawatirkan gelombang baru, Teheran telah berusaha untuk membuat sketsa pemulihan hubungan dengan Taliban sejak mereka merebut Kabul di tengah penarikan AS bulan lalu. (AFP/OL-14)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Taliban menguasai sebagian besar provinsi utara Afghanistan yang berdekatan dengan Asia Tengah bekas Soviet
TALIBAN kemarin membebaskan dua sandera Barat dari tahanan di wilayah selatan Afghanistan.
Dalam lawatan ke Afghanistan itu, Trump mengatakan AS telah membuka kembali perundingan dengan kelompok Taliban.
Provinsi Kunduz yang terletak di utara Afghanistan telah menjadi tempat serangan gerilyawan Taliban berulang kali dalam upayanya untuk merebut kota yang berbatasan Tajikiztan itu.
AS, Kamis (13/2), mengaku telah mencapai kesepakatan gencatan senjata selama tujuh hari di Afghanistan yang akan membuka jalan untuk mencapai kesepakatan damai dengan kelompok Taliban.
Trump mengatakan dia mengirim Menlu Mike Pompeo untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara AS dan kelompok Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved