Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Biden Sebut Tiongkok Masih Sembunyikan Info Penting Asal-usul Covid-19

Nur Aivanni
28/8/2021 08:30
Biden Sebut Tiongkok Masih Sembunyikan Info Penting Asal-usul Covid-19
ilustrasi covid-19(medcom.id)

PRESIDEN AS Joe Biden mengatakan Tiongkok menahan informasi penting tentang asal-usul covid-19 setelah komunitas intelijen AS mengatakan tidak percaya virus itu adalah senjata biologis, tetapi tetap terbelah tentang apakah virus itu lolos dari laboratorium.

Amerika Serikat tidak percaya para pejabat Tiongkok memiliki pengetahuan sebelumnya tentang virus sebelum wabah awal pandemi yang kini telah merenggut 4,5 juta nyawa, menurut ringkasan tidak terklasifikasi dari laporan intelijen yang ditunggu-tunggu.

"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di Republik Rakyat Tiongkok, namun sejak awal, pejabat pemerintah di Tiongkok telah bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

"Sampai hari ini, RRT terus menolak seruan untuk transparansi dan menahan informasi, bahkan ketika jumlah korban pandemi ini terus meningkat," ucapnya.

Intelijen AS mengesampingkan bahwa virus korona dikembangkan sebagai senjata, dan sebagian besar lembaga menilai dengan tingkat keyakinan yang rendah bahwa itu tidak direkayasa secara genetik.

Baca juga: WHO Kesampingkan Asal Usul Covid-19 Buatan Manusia

Tetapi mereka tetap terbelah terkait asal-usul patogen. Empat lembaga dan Dewan Intelijen Nasional mendukung paparan alami terhadap hewan sebagai penjelasan yang mungkin terkait asal-usul virus tersebut, dan satu lembaga mendukung teori kebocoran dari laboratorium. Adapun analis di tiga lembaga tidak dapat mencapai kesimpulan.

"Variasi dalam pandangan analitik sebagian besar berasal dari perbedaan dalam cara lembaga menimbang pelaporan intelijen dan publikasi ilmiah, dan kesenjangan intelijen dan ilmiah," kata ringkasan itu.

Komunitas intelijen dan ilmuwan global, tambahnya, kekurangan sampel klinis atau data epidemiologi dari kasus covid-19 paling awal.

Biden mengatakan Amerika Serikat akan terus bekerja dengan sekutu untuk menekan Beijing agar berbagi lebih banyak informasi dan bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita harus memiliki laporan yang menyeluruh dan transparan dari tragedi global ini," ujarnya.

Beijing telah menolak seruan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk penyelidikan asal-usul virus yang diperbarui setelah kunjungan yang sangat dipolitisasi oleh tim WHO pada Januari juga terbukti tidak meyakinkan, dan menghadapi kritik karena kurangnya transparansi dan akses.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya