Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ada Ledakan di Kabul, Biden Tunda Pertemuan dengan PM Israel

Nur Aivanni
27/8/2021 07:35
Ada Ledakan di Kabul, Biden Tunda Pertemuan dengan PM Israel
Presiden AS Joe Biden(AFP/Jim WATSON )

PERTEMUAN Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett diundur sehari ketika Presiden AS tersebut mengosongkan agendanya untuk mengatasi pengeboman di Kabul.

"Pertemuan bilateral presiden telah dijadwalkan ulang untuk besok," kata Gedung Putih. 

Kedua pemimpin itu dijadwalkan bertemu pada Kamis (26/8) pukul 11:30 waktu setempat.

Baca juga: Washington Pastikan Ada Militer AS yang Tewas dalam Ledakan di Bandara Kabul

Bennett berharap memulai kembali hubungan dengan pemerintahan Demokrat setelah pendahulunya Benjamin Netanyahu berkuasa selama 12 tahun.

Namun, krisis di Afghanistan membayangi pertemuan mereka bahkan sebelum pengeboman melanda Kabul, yang menyebabkan banyak korban dan kematian setidaknya 12 tentara AS.

Bennett pun menyampaikan belasungkawanya dalam sebuah pernyataan, Kamis (26/8). 

"Atas nama rakyat Israel, saya turut berduka atas hilangnya nyawa orang Amerika di Kabul. Israel berdiri bersama AS di masa-masa sulit ini, sama seperti AS selalu berdiri bersama kami," katanya.

Bennett melakukan kunjungan kenegaraannya yang pertama sejak menjabat, Juni lalu. Dia menjanjikan semangat baru kerja sama dari Israel.

Bennett bermaksud mengatakan bahwa Israel khawatir tentang potensi penarikan pasukan AS dari Irak dan Suriah karena kemungkinan ketidakstabilan di masa depan, kata seorang pejabat senior Israel.

Permintaan itu menambah bobot terhadap pemboman Kabul yang mematikan di tengah penarikan AS dari Afghanistan. Namun, staf Bennett mengatakan dia tidak berencana memberikan pendapatnya tentang peristiwa di sana.

"Kami datang ke sini bukan untuk berkomentar, kami datang untuk menyemangati," kata sumber lain dalam delegasinya. "Saya pikir orang Amerika sangat menghargai itu." (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya