Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PERDANA Menteri Australia Scott Morrison, Selasa (17/8), mengatakan negaranya tidak akan dapat membantu semua warga Afghanistan yang bekerja dengan militernya. Hal itu disampaikan saat negara tersebut mempersiapkan rencana evakuasi setelah Taliban menguasai Afghanistan.
Pada Senin, Australia mengatakan pihaknya akan mengirim 250 personel militer ke Kabul untuk mengevakuasi warganya dan sejumlah warga Afghanistan yang tidak ditentukan setelah diberikan visa karena bekerja dengan Australia. Pasukan AS yang mengendalikan bandara di Kabul melanjutkan penerbangan evakuasi pada Selasa, sehari setelah kekacauan di sana ketika warga Afghanistan berusaha melarikan diri.
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mereka yang telah mendukung kami, seperti yang kami lakukan hingga hari ini," kata Morrison kepada wartawan di Canberra. "Tetapi saya ingin berbicara secara terbuka kepada para veteran bahwa terlepas dari upaya terbaik kami, saya tahu bahwa dukungan tidak akan mencapai semua yang seharusnya," jelasnya.
Australia merupakan bagian dari pasukan internasional pimpinan NATO yang memerangi Taliban dan melatih pasukan keamanan Afghanistan pada tahun-tahun setelah militan itu digulingkan pada 2001. Lebih dari 39.000 personel militer Australia bertugas di Afghanistan dan 41 di antara mereka tewas di sana.
Baca juga: Pesan Arab Saudi untuk Taliban
Pengakuan Morrison tersebut akan memicu kritik terhadap pemerintahnya setelah berminggu-minggu seruan mantan personel militer bahwa penarikan AS dari Afghanistan akan membuat warga Afghanistan yang bekerja dengan Australia dalam bahaya. Morrison mengatakan Australia memiliki visa jalur cepat untuk 430 orang dari Afghanistan. Pemerintah itu mengatakan pada Selasa bahwa tidak ada seorang pun di Australia yang akan dideportasi kembali ke Afghanistan. (Straits Times/OL-14)
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Di Jakarta, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono untuk membahas kerja sama bilateral yang sedang berlangsung.
Ketegangan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Barat semakin memanas menjelang rencana pengakuan negara Palestina bulan depan.
HUBUNGAN Australia dan Israel kian meruncing setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan serangan verbal terhadap Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese “mengkhianati Israel” dengan pengakuan negara Palestina.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved