Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
STAF Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan telah diberitahu untuk mulai menghancurkan materi sensitif dan dokumen penting.
Langkah tersebut sebagai antisipasi yang diambil pemerintahan Presiden Joe Biden tenatng kemungkinan bahwa Kedutaan Besar AS akan diserbu kelompok Taliban.
Namun sejauh ini, Kedutaan Besar AS di Kabul masih tetap beroperasi dengan pengamanan yang ketat.
Pemberitahuan manajemen kepada semua personel Kedubes AS, yang dikirim Jumat (13/8) pagi dari manajer fasilitas Kedutaan AS. Tak hanya itu, para staf juga diminta staf untuk mengurangi jumlah materi sensitif di properti.
Sebuah salinan meminta mereka menghancurkan apa pun dengan logo AS, bendera, atau barang-barang yang dapat disalahgunakan dalam upaya propaganda oleh kelompok Taliban.
Email tersebut merinci cara diplomat dapat menghancurkan barang yakni dengan menggunakan tempat sampah dan penghancur kertas untuk kertas, disintegrator untuk elektronik, insinerator untuk limbah medis dan pemadat yang dapat menghancurkan barang yang terlalu besar untuk disintegrator.
Kedutaan Besar AS akan menawarkan apa yang disebutnya "dukungan penghancuran" antara pukul 08.30 dan 16.00 sampai pemberitahuan lebih lanjut.
"Metode penghancuran ini tidak sesuai untuk senjata, amunisi, dan barang-barang serupa," bunyinya.
Dua pejabat administrasi Kedubes AS yang membahas memo internal dengan syarat anonim, mengatakan prosedur penghancuran adalah standar ketika sebuah pos AS di luar negeri sedang diperkecil.
Salah satu pejabat mengatakan itu konsisten dengan rencana yang ditetapkan untuk sebagian besar pasukan AS di Afghanistan untuk berangkat pada akhir bulan, tetapi mengakui kemajuan Taliban memainkan peran.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (13/8) bahwa tampaknya Taliban sedang mencoba untuk membuat Kabul terisolasi, tetapi ibu kota itu tidak berada di bawah ancaman yang akan segera terjadi.
Dia mengatakan gerak cepat pasukan Taliban telah mengambil alih ibu kota provinsi memang sangat mengkhawtairkan.
Namun untuk mengamankan Kedubes AS di Kabul, Joe Biden telah mengirim 3.000 tentara untuk membantu mengevakuasi banyak pegawai kedutaan. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
PEMERINTAH tengah berupaya menurunkan tarif bea masuk produk strategis Indonesia ke Amerika Serikat (AS) setelah AS menetapkan kebijakan tarif impor sebesar 19%.
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang terpilih pada Juni, meminta Trump untuk membantu mewujudkan perdamaian antara kedua Korea selama kunjungannya ke Gedung Putih.
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Kepergian IGK Manila menjadi penanda berakhirnya perjalanan seorang tokoh karismatik, tegas, sekaligus pengayom.
I Gusti Kompyang Manila (IGK Manila) lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, telah berpulang ke hadirat Tuhan pada 18 Agustus 2025 di Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta.
Kematian Prada Lucky Chepril Saputra Nemo menambah daftar budaya kekerasan dalam tubuh militer.
Jenderal Tandyo Budi Revita dilantik sebagai Wakil Panglima TNI oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 Agustus 2025 di Batujajar, Bandung Barat, berikut profil dan tugas wakil panglima tni
Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) mengkritik adanya pengerahan kendaraan taktis (rantis) di kantor Kejaksaan Agung (Kejagung).
Pemerintah saat ini sedang menunjukkan komitmen besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved