Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PRESIDEN Afghanistan Ashraf Ghani memandang pembicaraan damai dengan Taliban sebagai hal yang sudah mati. Pihaknya pun ingin mempersenjatai warga sipil dan bekerja sama dengan panglima perang, untuk mencegah kelompok militan menguasai pemerintahan Kabul.
Sejak akhir pekan, Taliban telah merebut lima ibu kota provinsi di bagian utara dan satu ibu kota provinsi di bagian barat. Kelompok militan itu pun menghadapi sedikit perlawanan dari tentara Afghanistan.
Bahkan, kondisi di Istana Kepresidenan Afghanistan jauh lebih buruk dari sebelumnya. Sejumlah pihak menilai Presiden Ghani merasa semakin terisolasi. Tepatnya, setelah pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) meninggalkan negara itu.
Baca juga: AS: Tanggung Jawab Afghanistan untuk Pertahankan Negaranya
Apalagi, kelompok Taliban mendapatkan dukungan diplomatik dari negara-negara utama, seperti Pakistan, Rusia dan Tiongkok. Satu-satunya jalan keluar adalah menggalang kelompok Afghanistan yang menentang Taliban, untuk bersatu dalam perang saudara. Kemungkinan, situasi pada era 1990 akan kembali terjadi.
Juru Bicara Kepresidenan Mohammad Amiri menyatakan sikap sementara pemerintah ialah tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan. Namun, Taliban dinilai mundur dari negosiasi.
Presiden Ghani diketahui memutuskan untuk memobilisasi dan mempersenjatai masyarakat lokal. Sehingga, mereka memiliki kekuatan untuk melawan Taliban. Keputusan Kepala Negara setelah pertemuan dengan panglima perang dan pemimpin politik di Afghanistan.
Baca juga: Taliban Berhasil Rebut Ibu Kota Provinsi Keenam di Afghanistan
"Sayangnya, Taliban tidak percaya pada pembicaraan damai itu. Mereka mencoba merebut kekuasaan dengan paksa. Tindakan itu tidak dapat diterima rakyat dan pemerintah Afghanistan," tutur Amiri dalam pesan teks.
Adapun putaran terakhir pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar, pada 17 Juli lalu. Setelah itu, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan.
Namun sejauh ini, tidak ada pertemuan lebih lanjut. Kepada kabinetnya, Presiden Ghani menyebut Taliban tidak memiliki keinginan untuk berdamai. "Kami menginginkan perdamaian, tetapi mereka ingin kami menyerah," pungkas Ghani.(StraitsTimes/OL-11)
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan soal posisi partainya di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Surya juga mengajak para kader untuk berpikir waras.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved