Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Taliban Bunuh Manajer Stasiun Radio Afghanistan dan Culik Jurnalis

Nur Aivanni
09/8/2021 15:49
Taliban Bunuh Manajer Stasiun Radio Afghanistan dan Culik Jurnalis
Keluarga pengungsi duduk di dalam sekolah setelah mereka meninggalkan rumah setelah pertempuran antara pasukan Afghanistan dengan Taliban.(AFP/Noorullah Shirzada.)

PEJUANG Taliban diduga membunuh seorang manajer stasiun radio Afghanistan di Kabul dan menculik seorang jurnalis di Provinsi Helmand. Itu dikatakan pejabat pemerintah setempat pada Senin (9/8) saat melaporkan serangan terbaru yang menargetkan pekerja media.

Orang-orang bersenjata menembak Toofan Omar, manajer stasiun radio Paktia Ghag dan seorang petugas NAI, kelompok hak asasi yang mendukung media independen di Afghanistan, dalam pembunuhan yang ditargetkan di ibukota pada Minggu (8/8).

"Omari dibunuh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal. Dia orang liberal. Kami menjadi sasaran karena bekerja secara independen," kata Mujeeb Khelwatgar, kepala NAI. Para pejabat di Kabul menduga para pejuang Taliban telah melakukan serangan itu.

Bulan lalu, NAI melaporkan sedikitnya 30 jurnalis dan pekerja media tewas, terluka, atau diculik oleh kelompok militan di Afghanistan tahun ini. Di Provinsi Helmand, para pejabat mengatakan pejuang Taliban telah menangkap seorang jurnalis lokal, Nematullah Hemat, dari rumahnya di Lashkar Gah, ibu kota provinsi tersebut, pada Minggu.

"Sama sekali tidak ada petunjuk ke mana Taliban telah membawa Hemat. Kami benar-benar dalam keadaan panik," kata Razwan Miakhel, kepala stasiun TV swasta, Gharghasht TV, tempat Hemat bekerja.

Baca juga: Ibu Kota Provinsi Kedua Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban

Seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa dia tidak memiliki informasi tentang pembunuhan di Kabul atau jurnalis yang diculik di Helmand. Koalisi organisasi berita Afghanistan telah menulis surat kepada Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin di Dewan Perwakilan Rakyat yang mendesak mereka untuk memberikan visa imigrasi khusus kepada wartawan Afghanistan dan staf pendukung. (Straits Times/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya