Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Berlin Katakan Iran Tunda Pembicaraan Nuklir

Mediaindonesia.com
30/7/2021 20:56
Berlin Katakan Iran Tunda Pembicaraan Nuklir
Heiko Maas.(AFP/Wojtek Radwanski.)

MENTERI Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada Jumat (30/7) bahwa Iran menunda pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015. Ia memperingatkan bahwa opsi untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu tidak akan tetap terbuka selamanya.

"Saya melihat dengan kegelisahan yang semakin besar bahwa Iran di satu sisi menunda dimulainya kembali negosiasi nuklir di Wina dan di sisi lain bergerak semakin jauh dari elemen inti kesepakatan," kata Maas dalam wawancara dengan mingguan Der Spiegel.

Iran melanjutkan pembicaraan pada April dengan kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Hal tersebut memberi negara itu beberapa pencabutan sanksi internasional dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Kesepakatan itu, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), ditorpedo pada 2018 ketika presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik diri darinya dan menerapkan kembali sanksi.

Negosiasi di Wina, AS secara tidak langsung terlibat, terhenti karena Iran menunggu pelantikan presiden ultrakonservatif baru Ebrahim Raissi pada awal Agustus. 

"Kami ingin kembali ke JCPOA dan kami sangat yakin bahwa ini merupakan kepentingan semua orang," kata Maas. "Namun yang jelas, opsi ini tidak akan terbuka untuk kita selamanya," tambahnya.

Baca juga: Blinken Sebut Pembicaraan Nuklir dengan Iran tidak Dapat Berlangsung tanpa Batas

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan Kamis bahwa pembicaraan dengan Iran tidak dapat berlangsung tanpa batas waktu. "Bola berada di Iran," katanya. Ia menambahkan bahwa AS sepenuhnya siap untuk kembali ke Wina untuk melanjutkan negosiasi. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya