Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
TENTARA Israel menghancurkan rumah seorang perempuan Palestina berkewarganegaraan AS pada Kamis (8/7). Suaminya dituduh melakukan penembakan terhadap seorang mahasiswa Yahudi di Tepi Barat.
"Semalam tentara menghancurkan kediaman teroris (Montasser) Shalabi, di desa Turmus Ayya, timur laut Ramallah," kata seorang juru bicara militer. Pembongkaran rumah itu dilakukan meskipun AS tidak mendukung kebijakan tersebut.
Shalabi, 44, sebelumnya ditangkap oleh pasukan Israel pada Mei setelah diduga menembaki penumpang yang menunggu di halte bus di persimpangan Tapuah, di selatan Nablus, Tepi Barat. Serangan itu menewaskan Yehuda Guetta, 19, seorang mahasiswa di seminari dalam permukiman Itamar, dan melukai dua temannya.
Istri Montasser, Sanaa Shalabi, 40, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan israel tiba pada pukul 01.00 pagi untuk menempatkan bahan peledak di sekitar rumahnya. Dia mengatakan pembongkaran tersebut berlangsung hingga malam.
"Inilah hidup kami. Apa yang terjadi pada kami merupakan hal normal. Kami sudah siap untuk itu," tutur dia. Sanaa pun menyebut suaminya sebagai pahlawan.
Organisasi hak asasi manusia Israel, Hamoked, yang gagal menentang pembongkaran rumah itu di Mahkamah Agung Israel, menyebut Montasser Shalabi sendiri tidak tinggal di rumah tersebut. Direktur Eksekutif Hamoked Jessica Montell mengatakan Sanaa terkadang tinggal di rumah itu bersama tiga dari tujuh anak mereka.
Seluruh keluarga Shalabi berkewarganegaraan ganda. "Pria yang dituduh melakukan serangan itu tidak tinggal di rumah itu. Dia tinggal di AS dan dia datang sekali atau dua kali setahun," kata Montell.
Montell juga menyatakan bahwa Sanaa sama sekali tidak terlibat dan tidak tahu apa-apa tentang serangan itu. "Kami pikir ini harus menjadi alasan untuk tidak menghancurkan (rumah) atau hanya menghancurkan satu ruangan," katanya. Dia mengatakan Shalabi menderita penyakit mental.
AS telah menyatakan penentangan terhadap penghancuran rumah sebagai hukuman. Seorang juru bicara mengatakan kedutaan AS mengikuti laporan pembongkaran itu. "Rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan satu individu," kata juru bicara itu.
Tentara mengatakan selama pembongkaran sekitar 200 perusuh melemparkan batu dan meluncurkan kembang api ke arah pasukan. Tentara menanggapi hal itu layaknya membubarkan kerusuhan. (OL-14)
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Ghislaine Maxwell meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk membatalkan vonis perdagangan seks anak yang dijatuhkan padanya.
Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengejar denuklirisasi Korea Utara.
TIONGKOK berharap prinsip timbal balik menjadi dasar dalam pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat. Delegasi kedua negara kembali melakukan perundingan di Stockholm, Swedia, kemarin.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
KONFERENSI dua hari yang digelar di markas besar PBB, New York, telah menghasilkan sebuah kerangka kerja baru untuk mewujudkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved