Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KEKERASAN di Myanmar pasca-kudeta telah meningkat ketika pasukan "pertahanan diri" anti-junta maju untuk menghadapi militer.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta pada Februari yang menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi, dengan lebih dari 880 orang tewas dalam tindakan keras junta terhadap perbedaan pendapat, menurut kelompok pemantau lokal.
Di beberapa daerah, penduduk setempat - yang sering menggunakan senapan berburu atau senjata yang diproduksi di pabrik hutan darurat - telah membentuk "pasukan pertahanan" untuk melawan.
Sebagai tanggapannya, militer telah menggunakan helikopter dan artileri, termasuk melawan kelompok-kelompok di negara bagian Chin dan di sepanjang perbatasan timur dengan Thailand.
"Menghadapi pemberontakan bersenjata, Tatmadaw (militer Myanmar) dapat diperkirakan akan melepaskan kekuatan militernya terhadap warga sipil," kata International Crisis Group (ICG), Senin (28/6).
Bentrokan telah terjadi di daerah-daerah yang tidak mengalami konflik selama beberapa dekade, yang memaksa lembaga-lembaga kemanusiaan berlomba untuk mendirikan operasi baru dan jalur pasokan, kata ICG.
Pekan lalu, PBB mengatakan bahwa ada 230.000 orang yang diperkirakan telah mengungsi akibat pertempuran dan ketidakamanan sejauh ini.
Kelompok-kelompok pertahanan diri menambah kondisi bergejolak di negara di Asia Tenggara itu, di mana lebih dari 20 kelompok pemberontak etnis sudah berada dalam berbagai tahap konflik dengan negara sebelum kudeta.
"Ketika ekonomi runtuh, milisi baru mungkin mencari sumber pendapatan di luar sumbangan komunitas ad hoc yang sejauh ini menopang mereka," kata ICG memperingatkan.
Juga, tambahnya, tidak mungkin Pemerintah Persatuan Nasional -- yang sebagian besar terdiri dari anggota parlemen dari pemerintahan terguling Suu Kyi -- akan mampu membawa mereka di bawah kendalinya.
Bentrokan yang melibatkan milisi sipil dan militer sebagian besar terbatas di daerah pedesaan. Namun pekan lalu, sedikitnya enam orang tewas dalam baku tembak antara pasukan keamanan dan kelompok pertahanan diri di kota kedua negara itu, Mandalay. (AFP/OL-13)
Baca Juga: Pemerintah Malaysia Perpanjang Lockdown
FENOMENA autokratisasi secara global yang terjadi saat ini memasuki gelombang ketiga. Pemerintah otoriter lahir dengan cara 'memanfaatkan' sistem demokrasi.
MANTAN Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang berstatus terdakwa, dibebaskan secara bersyarat setelah menjalani hukuman enam bulan dari satu tahun hukumannya.
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.
KEMENTERIAN Luar Negeri Prancis pada Kamis (14/9), mengumumkan bahwa seorang warganya yang ditahan selama kudeta di Niger telah dibebaskan.
Selama 17 tahun dipimpin Pinochet, lebih dari 3.200 orang terbunuh atau “hilang” dan puluhan ribu orang lainnya disiksa.
Diskusi antara Prancis dan Niger dilakukan terkait kelanjutan prajurit asal Prancis.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih harus menganalisis terlebih dulu laporan dugaan penjualan senjata oleh pemerintah Indonesia ke Myanmar.
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyampaikan pihaknya mendukung penuh inisiatif kepresidenan ASEAN dan 5 poin konsensus untuk menuntaskan krisis di Myanmar.
MALAYSIA telah menyerukan agar KTT ASEAN bisa memberikan tindakan tegas terhadap para jenderal Myanmar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved