Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

WHO Serukan Bantuan Vaksin Covid-19 untuk Negara Miskin

Atikah Ishmah Winahyu
26/6/2021 13:57
WHO Serukan Bantuan Vaksin Covid-19 untuk Negara Miskin
Suasana perkampungan kumuh di wilayah Wilgespruit, Johannesburg, Afrika Selatan.(AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk kegagalan vaksinasi covid-19. WHO menilai negara kaya memvaksinasi kaum muda yang tidak berisiko besar terpapar covid-19, sementara negara miskin sangat kekurangan stok vaksin.

“Situasi di Afrika, di mana infeksi baru dan kematian melonjak hampir 40% minggu lalu dibandingkan minggu sebelumnya. Sangat berbahaya karena varian Delta menyebar secara global,” tutur Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Dunia kita sudah gagal. Sebagai komunitas global kita gagal," pungkasnya.

Baca juga: Kurang Dosis, Sebagian Negara Miskin Tangguhkan Vaksinasi Covid-19

Tedros mengecam sejumlah negara anonim yang disebutnya enggan berbagi stok vaksin covid-19 dengan negara berpenghasilan rendah. Dia pun membandingkannya dengan krisis HIV/Aids. Saat itu, beberapa kalangan berpendapat bahwa negara-negara Afrika tidak dapat menggunakan perawatan yang rumit.

"Maksud saya sikap itu harus menjadi sesuatu dari masa lalu. Masalahnya sekarang adalah masalah pasokan, beri saja kami vaksin covid-19,” seru Tedros.

Baca juga: WHO Peringatkan Virus Bergerak Lebih Cepat Daripada Vaksin

"Perbedaan antara si kaya dan si miskin yang sekarang benar-benar mengekspos ketidakadilan dan ketidaksetaraan dunia," imbuhnya.

Sementara itu, pakar darurat utama WHO Mike Ryan menilai banyak negara berkembang yang jauh lebih baik daripada negara ekonomi utama dalam melakukan vaksinasi covid-19 terhadap penduduk. Covax, yang dijalankan bersama oleh aliansi vaksin Gavi dan WHO, telah mengirimkan 90 juta dosis vaksin covid-19 ke 132 negara sejak Februari.

Akan tetapi, program itu menghadapi masalah pasokan besar sejak India menangguhkan ekspor vaksin. “Kami melalui Covax bulan ini nol dosis vaksin AstraZeneca, nol dosis vaksin SII (Serum Institute of India), nol dosis vaksin J&J (Johnson & Johnson),” jelas Bruce Aylward, penasihat senior WHO.(Straitstimes/OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya