Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kurang Dosis, Sebagian Negara Miskin Tangguhkan Vaksinasi Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
19/6/2021 19:45
Kurang Dosis, Sebagian Negara Miskin Tangguhkan Vaksinasi Covid-19
Vaksin AstraZeneca yang jadi bagian dari program Covax WHO(AFP/Joel Saget)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sebagian besar negara miskin terpaksa harus menangguhkan program vaksinasi covid-19 karena kekurangan dosis.

Kekurangan sering kali membuat orang yang telah menerima satu dosis vaksin covid-19 harus menunggu terlalu lama sebelum mendapatkan suntikan kedua.

"Kita memiliki sejumlah besar negara yang harus menangguhkan peluncuran vaksin dosis kedua mereka," kata Bruce Aylward, frontman WHO untuk skema Covax internasional yang menyediakan dosis vaksin untuk negara-negara miskin.

"Jika saya tidak salah, lebih dari 30 atau 40 negara yang bisa menjadi sasaran vaksin AstraZeneca dosis kedua, misalnya, yang tidak akan bisa melakukannya," tambahnya.

Negara-negara yang terkena masalah ini tersebar di seluruh anak benua India, Afrika sub-Sahara, Amerika Latin dan Timur Tengah, menurut pakar WHO tersebut.

“Negara-negara di sekitar India, seperti Nepal dan Sri Lanka, telah sangat terpukul dan menghadapi gelombang penyakit yang parah,” tambahnya.

Baca juga : Palestina Tolak Vaksin Covid-19 dari Israel karena Kedaluwarsa pada Juni

Serum Institute of India (SII), yang memproduksi dosis AstraZeneca, seharusnya menjadi tulang punggung rantai pasokan Covax, tetapi India membatasi ekspor untuk memerangi lonjakan virus korona yang menghancurkan.

"Kami sekarang sangat berusaha untuk bekerja dengan AstraZeneca sendiri, serta SII, pemerintah di India untuk memulai kembali pengiriman tersebut sehingga kami dapat memasukkan dosis kedua ke populasi tersebut karena kami menjalankan interval yang lebih lama dari yang kami inginkan dalam hal itu," ujarnya.

Dia mengeluh bahwa hanya negara yang saat ini memiliki sumber daya keuangan, yang memproduksi produk, yang benar-benar memiliki akses ke vaksin.

Pada hari Senin, WHO memperingatkan bahwa virus korona bergerak lebih cepat daripada vaksin, dan janji negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) untuk memberikan satu miliar dosis untuk negara-negara miskin tidak cukup.

Di Afrika hanya sekitar 1 persen dari populasi yang divaksinasi penuh, menurut angka WHO.

Hingga Kamis, skema Covax hanya menyediakan 88 juta dosis vaksin, yang tersebar di 131 negara, jauh lebih sedikit dari yang direncanakan semula. (Straitstimes/OL-7)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya