Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Junta Myanmar Pindahkan Suu Kyi dan Myint ke Lokasi Rahasia

Atikah Ishmah Winahyu
02/6/2021 07:05
Junta Myanmar Pindahkan Suu Kyi dan Myint ke Lokasi Rahasia
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi (kiri) dan Presiden Win Myint saat dihadirkan di pengadilan di Naypyidaw.(AFP/Handout / MYANMAR MINISTRY OF INFORMATION)

JUNTA militer Myanmar telah memindahkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan mantan presiden Win Myint dari tempat tinggal mereka di ibu kota ke lokasi yang dirahasiakan.

Keduanya ditahan sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari.

"Kami telah mendengar dari sumber yang dapat dipercaya bahwa Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi telah dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui," kata pemerintah bayangan yang dibentuk partai dan sekutu Liga Nasional untuk Demokrasi atau dikenal sebagai Pemerintah Persatuan Nasional dalam sebuah pernyataan, Senin (31/5).

Baca juga: Lawan Junta, Guru dan Pelajar Myanmar Mogok

Suu Kyi, yang pernah membela tindakan brutal militer terhadap minoritas Rohingya di Mahkamah Internasional, menghadapi enam tuntutan pidana termasuk melanggar rahasia negara dan menghasut.

Win Myint juga didakwa terkait hasutan dan melanggar pembatasan covid-19.

Kepala tim pembela hukum untuk kedua pemimpin, Khin Maung Zaw, mengatakan Suu Kyi telah mengatakan kepada pengacara, selama pertemuan sebelum penampilannya di pengadilan, 24 Mei lalu, bahwa dia telah dipindahkan pada malam sebelumnya ke lokasi yang tidak dikenal.

"Setelah sidang pengadilan, kami pengacara tidak kontak sama sekali dengan dia," katanya.

"Dia adalah pemimpin yang sangat dicintai di negara kami, jadi kami sangat mengkhawatirkan keselamatannya sejak hari pertama dan kekhawatiran semacam itu masih ada,” imbuhnya.

Melabeli rezim sebagai "dewan militer teroris", Pemerintah Persatuan Nasional mengulangi upaya mereka untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan dan mendesak junta bertanggung jawab atas tindakan mereka setelah kudeta dan melawan etnisitas. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya