Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEKOLAH di Myanmar dibuka kembali untuk pertama kalinya, Selasa (1/6), sejak militer merebut kekuasaan. Tetapi para guru dan siswa menentang seruan junta untuk kembali ke dalam kelas sebagai bentuk perlawanan.
Kekacauan nasional yang telah berlangsung selama empat bulan setelah pemimpin sipil Aung San Suu Kyi digulingkan, Februari lalu telah menyebabkan lebih dari 800 orang, baik masyarakat sipil maupun pasukan keamanan, tewas. Pemogokan nasional juga telah melumpuhkan ekonomi.
Para guru sekolah umum mengenakan seragam berwarna hijau dan putih, seperti yang diamanatkan kementrian pendidikan, terlihat menonjol pada protes massa awal, bergabung dengan pegawai negeri, dokter, serta pekerja kereta api.
Baca juga: Dua Guru Pemerkosa 9 Murid di Tiongkok Dihukum Mati dan Penjara
Junta bersikeras sekolah-sekolah kembali dibuka, Selasa (1/6), setelah absen selama satu tahun akibat covid-19. Akan tetapi banyak pendidik berseru mereka tidak bisa kembali ke pekerjaan yang mereka cintai itu.
“Saya tidak takut akan siksaan dan kurungan,” seru seorang guru dari ibu kota komersial Yangon kepada AFP dan meminta namanya untuk disamarkan demi keselamatannya.
“Saya takut akan menjadi guru yang mengajarkan propaganda kepada para murid,” lanjutnya.
Pria berusia 28 tahun itu dipecat karena mendukung gerakan sipil untuk membangkang. Dia merupakan salah satu dari ribuan guru dan akademisi yang dipecat junta.
“Tentu saja saya merasa sedih karena kehilangan pekerjaan yang saya cintai. Walaupun bayarannya tidak seberapa, kami memiliki harga diri sebagai guru karena orang lain menghormati kami,” tegasnya
Guru sekolah dasar di Myanmar itu telah kehilangan gaji selama berbulan-bulan setelah bergabung dengan boikot nasional, tetapi berkata “jiwaku murni” karena berpartisipasi dalam pemogokan.
“Saat saya melihat mereka telah membunuh banyak orang, saya merasa tidak mau lagi menjadi guru,” tambahnya.
Beberapa dari mereka yang tewas dalam tindakan keras junta masih duduk di sekolah dasar. Sekitar 15 anak tewas dan menjadi korban berusia di bawah usia 16 tahun.
Media yang dikelola junta, dalam beberapa hari terakhir, memuat foto-foto pejabat yang menonton pendaftaran sekolah dan menjanjikan bahwa orangtua akan puas dengan kembalinya kelas.
Para siswa di sebuah sekolah dekat ibu kota Naypyidaw membuka upacara untuk menandai tahun ajaran baru dengan membawakan lagu “pekan pendaftaran nasional” menurut Global New Light of Myanmar State Newspaper. (AFP/OL-1)
Ajang ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjalankan inisiatif Corporate Citizenship melalui pilar pendidikan sebagai pilar terbesar.
DI tengah meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga urban, peran pengembang properti dalam menghadirkan fasilitas pendidikan modern menjadi semakin vital.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Kondisi udara Pekanbaru diselimuti kabut asap karhutla, imbauan Wali Kota Pekanbaru terhadap pihak sekolah agar murid memakai masker.
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih harus menganalisis terlebih dulu laporan dugaan penjualan senjata oleh pemerintah Indonesia ke Myanmar.
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyampaikan pihaknya mendukung penuh inisiatif kepresidenan ASEAN dan 5 poin konsensus untuk menuntaskan krisis di Myanmar.
MALAYSIA telah menyerukan agar KTT ASEAN bisa memberikan tindakan tegas terhadap para jenderal Myanmar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved