Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BADAN amal global Oxfam pada Selasa (25/5) mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menormalisasikan hubungannya dengan Kuba dan mencabut sanksi di saat negara komunis tersebut tengah berjuang melawan krisis ekonomi terburuknya dalam 30 tahun terakhir. Diungkapkan dari laporan berjudul Right to Live Without a Blockade bahwa enam dekade yang lalu Amerika Serikat pernah memberikan sanksi terhadap Kuba yang menjadi hambatan berat bagi pembangunan penduduk Kuba.
"Hari ini, dalam menghadapi krisis kesehatan, Oxfam berpendapat bahwa perubahan terhadap kebijakan tersebut menjadi lebih mendesak," kata Direktur Oxfam Kuba Elena Gentili kepada wartawan di Havana. Sanksi dari Amerika Serikat telah ditetapkan semenjak 1962.
Hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba telah menurun sejak Donald Trump memperkuat langkah-langkah tersebut. Akibat hal tersebut bersamaan dengan pandemi covid-19 perekonomian Kuba menurun hingga 11% pada 2020 dan menjadikannya krisis ekonomi terburuk sejak 1993. Dalam pidato terakhirnya sebelum mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Komunis, Raul Castro menyatakan, "Kesediaan untuk melakukan dialog yang saling menghormati dan membangun hubungan baru dengan Amerika Serikat."
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pada saat itu Amerika Serikat belum memiliki rencana lebih lanjut terkait perubahan kebijakan terhadap Kuba yang akan terus berfokus pada dukungan untuk demokrasi dan hak asasi manusia. Pada Selasa lalu, Oxfam mendesak Biden mengambil tindakan secepat mungkin untuk menormalisasikan hubungan dengan Kuba.
Di bawah kepemimpinan Trump, Gentili berkata bahwa Amerika Serikat telah menjatuhkan lebih dari 240 sanksi, 55 di antaranya diterapkan selama pandemi global. Kuba berkata bahwa langkah yang diambil Trump telah menghabiskan biaya sekitar US$20 miliar.
Minggu lalu, Havana berkata menyesal bahwa Biden tidak bergeming satu milimeter pun pada kebijakan Amerika Serikat terhadap Kuba sejak tiba di Gedung Putih. Padahal saat kampanye, Biden berjanji untuk mengembalikan beberapa kebijakan dari Presiden Obama demi normalisasi hubungan. (OL-14)
Presiden AS Donald Trump ancam kerahkan pasukan ke Baltimore, memicu ketegangan dengan Gubernur Maryland dari Partai Demokrat, Wes Moore.
Presiden AS Donald Trump mengirim pesan dukungan kepada Ukraina yang merayakan Hari Kemerdekaan ke-34.
Di momen tersebut, Trump juga menyinggung soal surga. Dia menyebut keinginannya untuk bisa masuk ke sana jika berhasil membawa perdamaian di Eropa Timur.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Dalam wawancara terbaru dari penjara, Ghislaine Maxwell membantah keterlibatan Donald Trump dan Bill Clinton dalam kasus Jeffrey Epstein.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
MENTERI Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebutkan bahwa pemimpin ototritas Israel Benjamin Netanyahu berbohong soal program nuklir damai Iran selama lebih dari 30 tahun.
Pemerintahan Trump akan mencabut status hukum lebih dari 500.000 migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela yang dilindungi program pembebasan bersyarat era Biden.
Pada Senin, Presiden Donald Trump membatalkan beberapa keputusan era Biden, termasuk mencabut penghapusan Kuba dari daftar negara sponsor terorisme.
Presiden AS Joe Biden berencana mencabut status Kuba sebagai negara sponsor terorisme sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan tahanan.
KUBA mengumumkan deklarasi akan bergabung dengan Afrika Selatan yang membawa kasus genosida Israel ke Mahkamah Internasional (ICC). Deklarasi itu diumumkan ICC di Den Haag, Belanda.
Satelit GOES-East milik NOAA menangkap detail Badai Rafael dengan resolusi tinggi, memantau perkembangan dan pergerakannya melalui teknologi Advanced Baseline Imager (ABI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved