Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tentara Myanmar dan Kelompok Bersenjata Baku Tembak di Perbatasan

Atikah Ishmah Winahyu
23/5/2021 17:12
Tentara Myanmar dan Kelompok Bersenjata Baku Tembak di Perbatasan
Tentara Kemerdekaan Kachin yang beroperasi di wilayah perbatasan mulai menyerang tentara Myanmar dalam beberpa bulan terakhir.(Hkun Lat / AFP)

BAKU tembak meletus pada Minggu (23/5) antara pasukan keamanan Myanmar dan aliansi kelompok etnik bersenjata yang menentang kudeta di sebuah kota yang berbatasan dengan Tiongkok.

Pertempuran di Muse, salah satu titik penyeberangan utama ke Tiongkok, adalah yang terbaru yang melanda Myanmar. “Tembakan terjadi di Muse sekitar fajar,” kata penyiar DVB dan Khit Thit Media.

Khit Thit Media menerbitkan gambar-gambar kendaraan sipil yang terdapat lubang peluru. Tidak ada laporan tentang korban jiwa.

Salah satu kelompok dalam aliansi itu, Tentara Kemerdekaan Kachin, menyerang sebuah pos militer di barat laut Myanmar, hampir 320 km dari Muse dan lebih dekat ke perbatasan India di sisi lain negara itu pada hari Sabtu.

Junta berjuang melawan semakin banyak konflik sejak merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021 dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Kelompok etnis bersenjata yang telah berperang selama beberapa dekade untuk menuntut otonomi yang lebih besar telah bergabung dengan kelompok-kelompok baru yang menentang kudeta.

Sementara itu, protes dilakukan setiap hari melawan kekuasaan militer, dengan aksi mogok telah melumpuhkan rumah sakit, sekolah, dan banyak bisnis swasta.

Lebih dari 125.000 guru sekolah diskors karena bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk menentang kudeta.

Setidaknya 815 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta tersebut, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Junta membantah jumlah tersebut dan pemimpinnya, Jenderal Min Aung Hlaing, mengatakan dalam komentar yang disiarkan pada hari Sabtu bahwa 300 orang telah tewas selain 47 petugas polisi.

Para pengunjuk rasa juga menuntut pembebasan hampir 4.300 orang yang telah ditangkap sejak kudeta, termasuk Suu Kyi.

Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan Suu Kyi dalam keadaan sehat dan akan segera hadir di pengadilan. Sidang berikutnya adalah pada hari Senin atas beberapa dari banyak dakwaan yang diajukan terhadapnya, mulai dari kepemilikan radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara. (aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya