Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

DK PBB Minta Israel-Palestina Patuh pada Gencatan Senjata

Atikah Ishmah Winahyu
23/5/2021 11:22
DK PBB Minta Israel-Palestina Patuh pada Gencatan Senjata
Ilustrasi gedung yang hancur di Gaza akibat serangan militer(AFP/EMMANUEL DUNAND)

DEWAN Keamanan PBB menyerukan kepatuhan penuh pada gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu (22/5).

Anggota Dewan Keamanan juga menekankan kebutuhan mendesak terhadap bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina, khususnya di Gaza.

Pernyataan itu mendapat dukungan dari delegasi AS, yang telah memblokir draf sebelumnya, usai paragraf yang mengutuk kekerasan itu dihapus.

Draf sebelumnya mengatakan "Anggota Dewan Keamanan mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk tindakan teror, serta tindakan provokasi, penghasutan dan perusakan.”

Rancangan itu juga menyatakan keprihatinan tentang ketegangan dan kekerasan di Jerusalem timur, terutama di dalam dan sekitar situs suci, serta mendesak untuk menghormati status quo bersejarah di situs suci.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Kementerian Luar Negeri Israel berterima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungannya yang berkelanjutan untuk Israel dan haknya untuk membela warganya. Pihaknya juga menyalahkan kekerasan baru-baru ini sepenuhnya terhadap militan Hamas karena menembakkan ribuan roket ke Israel.

"Kami berharap masyarakat internasional mengutuk dan melucuti senjata Hamas, dan memastikan rehabilitasi Gaza sambil mencegah pengalihan dana dan senjata untuk terorisme," kata pernyataan itu.

Baca juga:  Gencatan Senjata Palestina-Israel Masih Rapuh

Tidak ada respon langsung dari pihak Palestina.

Delegasi AS, yang selalu menjadi salah satu pendukung terkuat Israel di PBB, juga menolak rancangan Prancis yang menuntut segera diakhirinya permusuhan dan menyerukan distribusi bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di seluruh Gaza.

Pernyataan terakhir, yang diusulkan oleh Tiongkok, Norwegia dan Tunisia, hanya mencatat anggota Dewan berduka atas hilangnya nyawa warga sipil akibat kekerasan.

Ini mendukung seruan dari Sekretaris Jenderal Antonio Guterres kepada komunitas internasional untuk bekerja dengan PBB untuk mengembangkan paket dukungan yang kuat untuk rekonstruksi dan pemulihan yang cepat dan berkelanjutan.

Dewan menegaskan kembali pentingnya mencapai perdamaian yang komprehensif berdasarkan visi wilayah di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai dengan perbatasan yang aman.

Pernyataan itu juga mengakui peran penting Mesir dan negara-negara kawasan lain yang dimainkan di dalamnya, serta apa yang disebut Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari AS, Rusia, Uni Eropa, dan PBB.

Konflik 11 hari antara Palestina dan Israel merenggut nyawa setidaknya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, sementara 12 orang tewas di Israel, termasuk satu anak.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya