Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DEWAN Keamanan PBB mengadakan pertemuan mendesak tentang kerusuhan di Jerusalem pada Senin (10/5) tetapi tidak segera mengeluarkan pernyataan, dengan para diplomat mengungkapkan bahwa Amerika Serikat percaya komentar publik akan kontraproduktif.
“Negosiasi di antara 15 negara di Dewan Keamanan telah membahas teks yang dapat dipermudah dari draf awal yang diusulkan oleh Norwegia,” kata para diplomat.
Lebih dari 300 orang terluka pada hari Senin (10/5) ketika bentrokan kembali meletus antara polisi Israel dan Palestina di Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pertumpahan darah telah memicu pernyataan keprihatinan yang mendalam dari pemerintah dan organisasi internasional, serta permohonan diakhirinya kekerasan.
Amerika Serikat (AS), menurut seorang diplomat, mengatakan dalam konferensi video tertutup bahwa mereka bekerja di belakang layar untuk menenangkan situasi dan tidak yakin bahwa pernyataan yang dikeluarkan pada saat ini akan membantu.
Setelah diskusi lebih lanjut tentang kemungkinan teks bersama yang menyerukan penurunan kekerasan, beberapa diplomat mengatakan bahwa tidak akan ada pernyataan Dewan Keamanan pada hari Senin (10/5).
"Amerika Serikat terlibat secara konstruktif untuk memastikan tindakan apa pun oleh Dewan Keamanan membantu dalam mengurangi ketegangan," kata juru bicara misi AS untuk PBB.
Pertemuan itu terjadi setelah penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menelepon mitranya dari Israel dan menyuarakan keprihatinan serius tentang kemungkinan penggusuran Israel atas warga Palestina yang telah membantu memicu ketegangan.
Tak lama setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB, penyelenggara pawai pro-Israel yang telah menjadi titik nyala membatalkan acara tersebut.
Draf pernyataan Dewan Keamanan PBB akan menyerukan Israel untuk menghentikan kegiatan pemukiman, pembongkaran dan penggusuran termasuk di Jerusalem timur.
Draf Norwegia diajukan bersama dengan Tunisia, sesama anggota tidak tetap yang disebut pertemuan Senin (10/50 serta Tiongkok.
Dalam draf pernyataan, yang merupakan satu langkah di bawah resolusi, anggota Dewan Keamanan PBB akan menyuarakan keprihatinan besar mereka tentang meningkatnya ketegangan dan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur, yang dianeksasi Israel dan dianggap sebagai bagian dari ibukotanya.
Draf tersebut juga menyerukan untuk menahan diri dari tindakan provokatif dan retorika, serta menjunjung tinggi dan menghormati status quo bersejarah di situs suci.
Amerika Serikat adalah sekutu utama Israel, tetapi Presiden Joe Biden juga tampak mendukung hak-hak Palestina menyusul pemerintahan Donald Trump yang pro-Israel secara hawkish. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved