KEMENTERIAN Luar Negeri Israel mengatakan kepada AFP bahwa laporan HRW merupakan pamflet propaganda dari organisasi yang telah secara aktif mencari selama bertahun-tahun untuk mempromosikan boikot melawan Israel.
Israel menyatakan bahwa terjadi demokrasi dengan 20% minoritas Arab menikmati hak penuh, termasuk pemungutan suara. Tetapi warga Arab mengeluhkan diskriminasi sistemis.
Laporan HRW berpendapat bahwa ketidakadilan yang dihadapi oleh orang Arab di dalam Israel mencerminkan kebijakan negara yang mengistimewakan orang Yahudi Israel dengan mengorbankan orang Palestina di semua wilayah di bawah kendali Israel.
Israel menduduki Tepi Barat dan Gaza dan mencaplok Yerusalem timur setelah Perang Enam Hari 1967. Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 tetapi sangat membatasi arus barang dan orang dari daerah tersebut.
Pemerintah Israel mengatakan mereka dapat menarik diri dari beberapa bagian Tepi Barat tergantung pada ketentuan kesepakatan damai dengan Palestina.
Perluasan permukiman telah dipercepat selama dekade terakhir, sementara proses perdamaian terhenti.
HRW meminta negara-negara untuk berhenti memandang pendudukan sebagai sementara dan mendorong akuntabilitas dengan mempertimbangkan kembali hubungan dengan Israel, termasuk kerja sama militer.
Kelompok itu juga meminta Otoritas Palestina (PA) untuk menghentikan beberapa bentuk koordinasi keamanan dengan Israel untuk menghindari memfasilitasi apartheid. PA tidak mengomentari seruan untuk menarik kerja sama tersebut. (OL-14)