Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ceko Desak Rusia Izinkan Diplomat Ceko Bisa Kembali Bekerja

 Nur Aivanni
22/4/2021 13:31
Ceko Desak Rusia Izinkan Diplomat Ceko Bisa Kembali Bekerja
Menteri Luar Negeri Ceko yang baru diangkat Jakub Kulhanek.(Michal Cizek / AFP)

PEMERINTAH Ceko, pada Rabu (21/4), memperingatkan Moskow bahwa mereka mungkin akan mengusir lebih banyak diplomat Rusia, kecuali jika 20 warga negara Ceko yang dikeluarkan dari Rusia diizinkan kembali bekerja dalam satu hari.

Moskow pun menanggapi dengan mengatakan bahwa ultimatum itu tidak bisa diterima.

Pada Sabtu (17/4), Praha mengusir 18 staf kedutaan Rusia berturut-turut atas dugaan peran Rusia dalam ledakan yang menewaskan dua orang di Republik Ceko pada tahun 2014. Sebagai bentuk pembalasan, Moskow kemudian mengirim kembali diplomat Ceko pada Senin (19/4).

"Federasi Rusia memiliki waktu hingga (pukul) 12.00 besok (10.00 GMT) untuk mengizinkan kembalinya semua diplomat yang diusir ke kedutaan Ceko di Moskow," kata Menteri Luar Negeri Ceko yang baru Jakub Kulhanek kepada wartawan.

"Jika mereka tidak bisa kembali, saya akan memangkas jumlah staf kedutaan Rusia di Praha agar sesuai dengan situasi saat ini di kedutaan Ceko di Moskow," tambahnya.

Setelah memanggil Duta Besar Rusia untuk Ceko Alexander Zmeyevski, Kulhanek mengatakan pembalasan Moskow tersebut tidak proporsional dan bahkan melumpuhkan kedutaan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia pun mengutuk sikap Ceko tersebut.

"Kami menyarankan Praha meninggalkan ultimatum untuk komunikasi di dalam NATO," kata Juru Bicara Maria Zakharova. "Dengan Rusia sikap seperti itu tidak bisa diterima," tambahnya. Duta Besar Ceko, katanya, akan dipanggil hari ini.

Praha saat ini memiliki lima diplomat dan 19 staf teknis di kedutaan besarnya di Moskow, jauh lebih sedikit daripada staf Rusia di Praha. "Pengusiran 18 diplomat Rusia pada gilirannya tidak membahayakan fungsi kedutaan Rusia," kata Kulhanek. (Malay Mail/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya