Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Kota Mawar di Saudi Bermekaran dan Mewangi saat Ramadan

Mediaindonesia.com
16/4/2021 21:18
Kota Mawar di Saudi Bermekaran dan Mewangi saat Ramadan
Seorang pekerja di pertanian Bin Salman duduk di tengah-tengah mawar Damaskena (Damask) yang baru dipetik, Minggu (11/4).(AFP/Fayez Nureldine.)

SETIAP musim semi, bunga mawar bermekaran di kota Taif, Saudi bagian barat. Hal tersebut mengubah kantong lanskap gurun kerajaan yang luas menjadi merah muda yang cerah dan wangi.

Pada April, bunga-bunga itu dipanen untuk minyak esensial yang digunakan untuk membersihkan dinding luar dari Kakbah yang suci, struktur kubik di kota suci Mekkah tempat Muslim di seluruh dunia berdoa. Tahun ini, panen jatuh selama bulan suci Ramadan saat umat Muslim taat pada doa dan refleksi.

Pekerja di pertanian Bin Salman merawat semak mawar dan memetik puluhan ribu bunga setiap hari untuk menghasilkan air dan minyak mawar. Ada juga komponen berharga dalam bunga itu untuk industri kosmetik dan kuliner.

Minyak wangi telah menjadi populer di antara jutaan Muslim yang mengunjungi kerajaan setiap tahun untuk berziarah. Pola tumbuhan dan bunga telah lama menjadi bagian dari seni Islam.

Dikenal sebagai kota mawar, dengan sekitar 300 juta bunga mekar setiap tahun, Taif memiliki lebih dari 800 perkebunan bunga. Banyak di antara kebun itu dibuka untuk pengunjung.

 

Sementara pekerja memetik bunga di ladang, pekerja lain bekerja di gudang untuk mengisi dan menimbang keranjang dengan tangan. Bunganya kemudian direbus dan disuling.

"Kami mulai merebus mawar dengan api besar sampai hampir menguap. Hal ini memakan waktu sekitar 30 hingga 35 menit," kata Khalaf al-Tuweiri, pemilik pertanian Bin Salman, kepada AFP. "Setelah itu kami menurunkan panas selama sekitar 15 hingga 30 menit hingga proses penyulingan dimulai, yang berlangsung selama delapan jam."

Setelah minyak mengapung ke atas stoples kaca, proses ekstraksi dimulai. Minyak kemudian diekstraksi dengan jarum suntik besar untuk mengisi botol berukuran berbeda, yang terkecil seharga 400 riyal Saudi (US$106 atau sekitar Rp1,5 juta). (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya