Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Venezuela akan Minta Bantuan PBB untuk Bersihkan Ranjau Darat

Basuki Eka Purnama
05/4/2021 10:13
Venezuela akan Minta Bantuan PBB untuk Bersihkan Ranjau Darat
Presiden Venezuela Nicolas Maduro(AFP/JHONN ZERPA / Venezuelan Presidency )

VENEZUELA, Minggu (4/4), mengumumkan akan meminta bantuan dari PBB untuk membersihkan ranjau darat yang dituding Caracas dipasang di tenggara negara itu oleh militan Kolombia.

Bentrokan antara militer Venezuela dan militan telah berulang kali terjadi di perbatasan dengan Kolombia sejak 21 Maret.

"Venezuela akan segera meminta bantuan darurat dari PBB untuk menjinakkan ranjau yang dipasang oleh kelompok pembunuh dan pengedar narkoba asal Kolombia," ujar Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi.

Baca juga: UE Ungkap Kekhawatiran Soal Aktivitas Rusia di Dekat Ukraina

Menurut data pemerintah Venezuela, sebanyak 15 orang yang terdiri dari enam prajurti Venezuela dan sembilan militan tewas dalam bentrokan pada Minggu (4/4).

Lebih dari 30 orang telah ditangkap serta senjata, bahan peledak, dan narkoba disita sejak pertempuran antara kedua pihak meningkat.

Venezuela menyebut peningkatan pertempuran antara kedua pihak terjadi karena militer Venezuela bertekad mencegah kelompok militan itu masuk ke wilayah Venezuela dari Kolombia.

"Kami berhasil mengusir kelompok itu dari wilayah kita. Namun, mereka meninggalkan ranjau darat. Akibatnya, beberapa orang prajurit tewas terkena ranjau," kata Maduro.

Maduro kemudian menuding kelompok militan itu terkait dengan militer Kolombia dan pemerintahan Presiden Ivan Duque.

Adapun Kolombia menyebut kelompok militan itu adalah sempalan dari kelompok pemberontak FARC yang telah dibubarkan.

FARC menandatangani perjanjian damai di Bogota pada 2016 untuk mengakhiri konflik selama setengah abad.

Namun, sejumlah pejuang mereka menolak ambil bagian dalam kesepakatan damai itu dan melanjutkan perlawanan. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik