Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKSI kekerasan yang dilakukan militer Myanmar menanggapi aksi demonstrasi yang berlangsung sejak bulan lalu akan memiliki konsekuensi bencana bagi generasi muda negara Asia Tenggara itu. Hal itu diungkapkan badan PBB UNICEF.
Pernyataan dari Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore itu diungkapkan setelah sedikitnya tujuh anak menjadi bagian dari lebih 100 orang yang dibunuh militer Myanmar pada Sabtu (27/3).
Myanmar mengalami peningkatan kebrutalan sejak militer menggulingkan dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, Februari lalu, dan warga memprotes untuk menuntut dikembalikannya demokrasi.
Baca juga: Masyarakat Global Serukan Tindakan Tegas pada Militer Myanmar
"Saya terkejut dengan pembunuhan tanpa diskriminasi, termasuk terhadap anak-anak, yang terjadi di Myanmar dan kegagalan pasukan keamanan untuk menahan diri dan memastikan keselamatan anak-anak," ujar Fore.
"Selain pengaruh langsung dari kekerasan, konsekuensi jangka panjang dari krisis ini terhadap anak-anak akan menjadi bencana," imbuhnya.
Fore mengatakan, saat ini, layanan bagi anak-anak di Myanmar telah terhenti. Hampir 1 juta anak kini tidak memiliki aksen pada vaksinasi dan hampir 5 juta tidak mendapatkan suplemen vitamin A.
Selain itu, hampir 12 juta kehilangan satu tahun masa belajar.
Padahal, saat ini, hampir 40 ribu anak-anak di Myanmar mengalami malnutrisi akut.
"Hilangnya aksen ke layanan penting ini dikombinasikan dengan kontraksi ekonomi akan membuat banyak orang mengalami kemiskinan sehingga anak-anak dan pemuda terancam," ungkap Fore.
Pada Sabtu (27/3), PBB menyebut militer Myanmar telah menewaskan 107 orang termasuk tujuh anak-anak. Secara keseluruhan sebanyak 35 anak kehilangan nyawa sejak kudeta di negara itu. (AFP/OL-1)
JUMLAH anak-anak yang mengalami kekurangan gizi di Jalur Gaza meningkat dengan laju yang mengkhawatirkan.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Fase ini meletakkan fondasi yang kokoh bagi kesehatan, kemampuan belajar, kesejahteraan secara keseluruhan, bahkan potensi penghasilan mereka di masa depan.
Rumah sakit yang menangani bayi dan anak-anak di Gaza kekurangan peralatan medis esensial.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Centres of Excellence tingkat nasional bertempat di Institut Pertanian Bogor sementara yang lainnya terletak di beberapa universitas lain di seluruh negeri.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih harus menganalisis terlebih dulu laporan dugaan penjualan senjata oleh pemerintah Indonesia ke Myanmar.
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyampaikan pihaknya mendukung penuh inisiatif kepresidenan ASEAN dan 5 poin konsensus untuk menuntaskan krisis di Myanmar.
MALAYSIA telah menyerukan agar KTT ASEAN bisa memberikan tindakan tegas terhadap para jenderal Myanmar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved