4 Kabupaten Susun Strategi Komunikasi untuk Percepat Penurunan Stunting di Sulsel

 Gana Buana
29/7/2025 16:23
4 Kabupaten Susun Strategi Komunikasi untuk Percepat Penurunan Stunting di Sulsel
Percepat Penurunan Stunting di Sulsel.(Dok. Pemprov Sulsel)

UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, dan Tanoto Foundation bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menggelar lokakarya penyusunan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) untuk percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Sulawesi Selatan.

Kegiatan berlangsung dua hari, 28–29 Juli 2025, di Hotel Horison Ultima Makassar. Lokakarya ini melibatkan perwakilan dari perangkat daerah tingkat provinsi dan empat kabupaten, yakni Sinjai, Soppeng, Sidrap, dan Pinrang.

Turut hadir unsur Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, BKKBN, DP3AP2KB, Kementerian Agama, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulsel.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Sulsel, Muh. Saleh, menegaskan komitmen penuh Pemprov Sulsel terhadap agenda ini.

"Pemerintah Provinsi mendukung penuh inisiatif penyusunan strategi KPP sebagai instrumen perencanaan yang konkret dan aplikatif dalam menurunkan angka stunting," ujarnya.

Agenda ini merupakan kelanjutan dari pendampingan strategis UNICEF sejak 2022. Sebelumnya, strategi KPP telah disusun di tingkat provinsi dan diadopsi oleh 20 kabupaten/kota. Dengan lokakarya ini, seluruh wilayah di Sulsel ditargetkan memiliki dokumen strategi komunikasi perubahan perilaku untuk memperkuat intervensi stunting.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Sulsel turun menjadi 23,3 persen, dari sebelumnya 27,4 persen pada 2023. Penurunan ini menunjukkan tren positif, namun intervensi berkelanjutan tetap diperlukan. Penurunan stunting menjadi salah satu prioritas pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi.

Direktur Jenewa Madani Indonesia, Surahmansah Said, menekankan pentingnya pendekatan perubahan perilaku dalam pencegahan stunting.

"Kita tidak hanya bicara tentang gizi dan kesehatan, tetapi bagaimana pesan-pesan perubahan perilaku bisa sampai ke hati masyarakat dan diadopsi dalam keseharian mereka," katanya.

Nutrition Officer UNICEF, Nike Frans, juga mengapresiasi komitmen lintas sektor dan menekankan pentingnya strategi komunikasi yang menyentuh aspek sosial, agama, kesehatan, dan pendidikan sebagai pendekatan holistik.

Selama lokakarya, peserta mendalami empat pendekatan utama dalam strategi KPP, yaitu advokasi, mobilisasi sosial, kampanye publik, dan komunikasi antarpribadi. Tim dari masing-masing kabupaten kemudian menyusun rencana aksi dan metode pemantauan pelaksanaan di daerahnya.

Upaya ini mendukung target nasional Indonesia Emas 2045 yang menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai agenda prioritas pembangunan sumber daya manusia. (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya