Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TANOTO Foundation, selaku organisasi filantropi independen yang bergerak di bidang pendidikan, ikut berpartisipasi dalam seminar internasional The 1st International Comparative Early Childhood Education Policy (ICECEP) 2023.
Bertema ‘System of Policy in Early Childhood Education’, seminar yang digelar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menghadirkan berbagai pembicara profesional baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Komalasari mengapresiasi seminar yang digelar secara daring itu.
Baca juga: Dukung Penurunan Stunting, Tanoto Foundation Terima Apresiasi Mitra Kerja BKKBN
Dia mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini sangat berperan dalam mengembangkan potensi anak dalam membentuk fondasi kehidupan anak secara holistik.
“PAUD tidak hanya menyentuh dimensi kognitif anak, melainkan juga berupaya mematangkan emosi anak, kemandirian anak serta keterampilan berinteraksi anak dan kemampuan lain,” ujarnya dalam seminar yang digelar pada Selasa (14/3).
Baca juga: Rumah Anak SIGAP, Kolaborasi Pemprov DKI Jakarta-Apical-Tanoto Foundation-T.CARE Tingkatkan Kualitas Pengasuhan Anak Usia Dini
Menurut Komalasari ekosistem PAUD yang positif perlu diupayakan secara berkesinambungan dan bersama-sama.
Pemerintah sendiri juga sedang mengembangkan PAUD berkualitas untuk membantu anak-anak mendapatkan lingkungan belajar yang positif. Berbagai program juga sudah diimplementasikan dengan dukungan para mitra baik pemerintah daerah maupun organisasi filantropi.
Kemendikbudristek Dorong Peran Pemda
Kemendikbudristek juga mendorong penguatan kapasitas peran dari pemerintah daerah seperti perencanaan berbagai data, survei lingkungan belajar dan lainnya.
“Kerja sama, kolaborasi, gotong-royong dalam menjamin kualitas anak usia dini saat ini adalah investasi untuk masa depan kita,” kata dia.
Baca juga: Buku untuk Bantu Anak Mengenal Emosi Sejak Dini Diluncurkan
Sementara itu, Direktur Pascasarjana UNJ Prof. Dr. Dedi Purwana, M.Bus mengatakan bahwa setiap negara di dunia setuju dan percaya bahwa usia dini adalah usia emas. Lantas, harus ditangani dengan baik untuk mencapai kualitas SDM di masa depan yang unggul.
“Jika tidak ditangani dengan baik itu sama saja kita mengahancurkan generasi masa depan kita. Saya percaya banyak tantangan yang harus dihadapi setiap negara untuk membuat kebijakan dalam menangani anak-anak kita, sehingga perlu kerja sama,” jelasnya.
Baca juga: Cegah Stunting, Pemkab Tegal dan Tanoto Foundation Kerja Sama Pengasuhan Anak Usia Dini
Dari laporan UNICEF tentang pengembangan anak usia dini di regional Asia Pasifik terdapat beberapa tantangan yang harus diwaspadai setiap negara.
Mulai dari lambatnya implementasi kebijakan pada program pengembangan anak usia dini, lemahnya tata kelola, hingga pendanaan atau kebijakan anggaran yang belum memadai.
Negara-negara di regional Asia Pasifik yang notabene negara berkembang memang mengalami kendala-kendala tersebut. Namun, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, pengasuhan yang baik dan lingkungan yang sehat.
“Ini tugas kita sebagai komunitas bagaimana membuat kebijakan yang baik, bagaimana merespons UNICEF dan memastikan kebutuhan dasar anak-anak kita bisa terpenuhi,” ungkap Prof. Dedi.
Empat Program Pilar
Dalam presentasinya, Senior Technical and Liasion Advisor Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Widodo Suhartoyo mewakili Tanoto Foundation menjelaskan visi misi dari sang pendiri, Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto.
Tanoto Foundation percaya setiap orang mempunyai kesempatan untuk mencapai potensinya secara utuh. Untuk itu, Tanoto Foundation berfokus pada 3 area yakni lingkungan pendidikan, pengembangan pemimpin masa depan dan ilmu pengetahuan.
Lebih lanjut, Widodo menjelaskan bahwa ada 4 pilar program yang dikembangkan.
“Kita mempunyai 4 fokus utama. Yang pertama, yaitu program SIGAP, Siapkan Generasi Anak Berprestasi, ini sebenarnya program usia dini, stimulasi awal, pengasuhan, kualitas pendidikan dasar,” terangnya.
Baca juga: Tanoto Foundation Raih 2 Penghargaan dari Kemendikbud-Ristek
Kemudian program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dasar dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah.
Ketiga, adalah program Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan (TELADAN) yang mendukung pendidikan tinggi dan keempat program riset kesehatan.
Widodo menekankan bahwa semua program yang dirancang Tanoto Foundation berfokus pada dampak, evidence base, dan juga kemitraan.
“Kemitraan ini sangat penting karena kami sadar, khususnya pendidikan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu organisasi atau kementerian jadi kami harus berkolaborasi,” imbuhnya.
Rumah SIGAP dari Tanoto Foundation
Untuk pengasuhan dan pendidikan usia dini, Tanoto Foundation memiliki Rumah Anak SIGAP yang sudah beroperasi di sejumlah daerah. Rumah Anak SIGAP mengembangkan model layanan untuk membekali keluarga dalam mengasuh anak usia 0-3 tahun.
Program ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan angka stunting hingga 14% di 2024.
Adapun dalam seminar internasional itu dihadiri pembicara lain seperti Assoc. Prof. Chiaki Miwa, Ph.D dari Hiroshima University Jepang, Dr. Nek Mah Batri dari Singapura, Profesor Madya Dr. Mazlina binti Che Mustafa dari Universiti Pendidikan Sultan Indris (UPSI) Malaysia, Rektor Universitas Yarsi Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, Ketua Umum HIMPAUDI Prof. Dr. Ir. Hj. Netti Herawati, M.Si, Ketua Umum IKAD PAUDI Dr. Sukiman, M.Pd, dan pembicaraan lainnya dari dalam negeri. (RO/S-4)
PENYANYI Nola B3 membagikan kisahnya mendampingi anak-anaknya saat akan mulai bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam podcast Bincang Inspiratif Tanoto Foundation.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
Data indeks ini dapat dirinci secara lebih granular, per provinsi atau per kabupaten/kota agar kepala daerah dapat memiliki target yang lebih relevan dengan kondisi wilayahnya.
Penyelenggaraan PAUD di Indonesia masih mengalami tantangan besar dalam hal pemerataan akses dan tata kelola.
PENDIDIKAN Anak Usia Dini (PAUD) nonformal tidak boleh terpisahkan dari peta jalan pendidikan nasional karena merupakan fondasi penting untuk tumbuh kembang generasi penerus bangsa.
Ide mendirikan pendidikan sekolah usia dini dilatarbelakangi melihat kondisi generasi muda kita yang etos kerja dan disiplinnya kurang.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq mengajak semua pemangku kepentingan, terutama pemda dan dinas pendidikan, untuk bersama menguatkan sinergi untuk menyukseskan SPMB.
Ada lima area utama pendekatan pendidikan yang dilakukan Casa Dei Montessori yaitu keterampilan hidup (practical life), sensorial, matematika, bahasa, dan kultural.
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Terdapat potensi tumpang tindih dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional antara sekolah rakyat, sekolah gratis, dan sekolah garuda
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Unhan RI
Program ini diharapkan menjadi bagian dari solusi kolaboratif antara sektor swasta dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan dan terluar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved