Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Australia Dilanda Banjir Terburuk dalam 50 Tahun Terakhir

Atikah Ishmah Winahyu
21/3/2021 13:29
Australia Dilanda Banjir Terburuk dalam 50 Tahun Terakhir
Seorang warga memotret banjir yang melanda wilayah Penrith, Sydney.(AFP)

HUJAN deras yang mengguyur sepanjang pantai timur Australia selama akhir pekan, menyebabkan banjir terparah dalam 50 tahun terakhir. Ribuan warga terpaksa mengungsi dan ratusan rumah terpantau rusak.

Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian menyebut hujan lebat di seluruh negara bagian dengan populasi 8 juta orang, lebih buruk dari perkiraan awal. Khususnya, daerah dataran rendah di barat laut Sydney.

"Kemarin, kami berharap ini hanya akan menjadi satu event (terparah) dalam 20 tahun. Sekarang ini terlihat seperti satu event (terparah) dalam 50 tahun," ujar Berejiklian dalam briefing yang disiarkan televisi.

Baca juga: Australia Frustasi Italia Blokir Pengiriman Vaksin AstraZeneca

Warga di bagian barat laut Sydney diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka pada tengah malam. Sebab, air yang bergerak cepat menyebabkan kerusakan yang meluas. Berejiklian menyatakan 4.000 warga lain kemungkinan akan dievakuasi.

Rekaman televisi dan media sosial menunjukkan air mengalir deras dari rumah yang tidak tertambat, menenggelamkan jalan, menyebabkan pohon patah, hingga kerusakan jalan. Layanan darurat memperkirakan rumah yang rusak akibat banjir mencapai ratusan.

Baca juga: Perth, Australia Dilanda Kebakaran Hutan

Beberapa jalan utama di sejumlah negara bagian terpaksa ditutup. Sementara itu, banyak sekolah membatalkan kegiatan belajar mengajar. Banjir pada tahun ini sangat kontras dengan kebakaran hutan dahsyat yang melanda Australia pada akhir 2019 dan awal 2020. Dalam hal ini, hampir 7% wilayah New South Wales (NSW) hangus.

Risiko banjir dan peringatan evakuasi diberlakukan untuk sekitar 13 wilayah di NSW, termasuk Hunter, salah satu kawasan anggur utama Australia. Beberapa bendungan, termasuk Warragamba, pemasok air utama Sydney, tumpah dan menyebabkan permukaan sungai melonjak.

Ahli meteorologi memperkirakan hujan terus turun hingga Minggu (21/3) waktu setempat. Dengan beberapa daerah diprediksi mengalami hujan hingga 200 ml. Petugas darurat telah menanggapi sekitar 6.000 panggilan bantuan sejak hujan deras melanda pada Kamis lalu.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya