Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AMNESTY International telah mencabut status ‘tahanan hati nurani’ yang diberikan kepada Alexey Navalny karena beberapa komentarnya di masa lalu mirip dengan pidato kebencian Namun, kelompok hak asasi itu mengatakan akan terus memperjuangkan kebebasan pria berusia 44 tahun tersebut di Moskow saat ini.
"Amnesty International mengambil keputusan internal untuk berhenti menyebut Navalny sebagai tahanan hati nurani sehubungan dengan komentar yang dia buat di masa lalu. Beberapa dari komentar ini, yang tidak dikecam oleh Navalny secara terbuka, mencapai ambang advokasi kebencian, dan ini bertentangan dengan definisi Amnesty tentang tahanan hati nurani," demikian pernyataan Amnesty Internasional, tanpa menjelaskan apa isi komentar tersebut.
Navalny sebelumnya telah mengadvokasi kebijakan nasionalis, anti-imigran dan secara teratur dituduh oleh para pengkritiknya di media sosial sebagai seorang supremasi kulit putih. Lima belas tahun yang lalu, Navalny merekam video hak pro-senjata. Dia membandingkan orang-orang dari Kaukasus Utara, rumah bagi banyak Muslim, sebagai ‘kecoak’ dan kemudian berpura-pura menembak seseorang dengan pistol.
"Sejauh pengetahuan kami, Navalny belum membuat pernyataan serupa dalam beberapa tahun terakhir, dan keputusan ini tidak mengubah tekad kami untuk memperjuangkan pembebasannya segera, dan untuk mengakhiri penganiayaan yang bermotif politik oleh otoritas Rusia,” tutur Amnesty.
Menurut situs web Amnesty, tahanan hati nurani adalah seseorang yang tidak pernah menggunakan atau menganjurkan kekerasan tetapi dipenjara karena siapa mereka. Langkah kelompok itu dilakukan ketika ketegangan antara Barat dan Rusia meningkat. Pekan ini, Uni Eropa sepakat menyiapkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas kasus Navalny.
baca juga: Rusia Tolak Permintaan ECHR untuk Bebaskan Navalny
Navalny ditangkap pada 17 Januari, pada hari yang sama Amnesti mengumumkan akan menganggapnya sebagai tawanan hati nurani, saat dia kembali ke Moskow dari Berlin. Pengadilan Moskow kemudian memenjarakan Navalny, memutuskan bahwa dia melanggar ketentuan hukuman percobaan dalam kasus penggelapan tahun 2014. Bulan ini, dia juga dinyatakan bersalah karena memfitnah seorang veteran Perang Dunia II.
Ribuan orang di Rusia telah menyerukan pembebasan Navalny sejak itu, tetapi gerakan protes mereda setelah sejumlah besar orang ditangkap selama demonstrasi. (Aljazeera/OL-3)
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
KEKACAUAN politik membayang-bayangi Jepang setelah partai yang berkuasa di Jepang pada hari Minggu (27/10) kehilangan mayoritas di parlemen.
PDI Perjuangan justru lebih bagus ketika menjadi oposisi karena bisa memainkan peran-peran strategis bagi pemerintahan.
KOMISARIS Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengecam keputusan Thailand untuk membubarkan partai oposisi Move Forward Party (MFP) dan melarang tokoh-tokohnya berpolitik.
Demokrat anggap baik apabila PDIP pilih jadi oposisi
SPEKTRUM Oposisi Terpimpin (SPOT) yang berisikan para aktivis meminta calon presiden nomor Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo segera satukan partai politik.
KEMENANGAN Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan dapat memperkuat peran Turki di kancah dunia. Meski demikian kepemimpinannya tidak akan banyak perubahan bagi rakyatnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved