Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Junta Militer Myanmar Kembali Putus Koneksi Internet

Nur Aivanni
16/2/2021 08:28
Junta Militer Myanmar Kembali Putus Koneksi Internet
Para pendemo menentang kudeta militer Myanmar di depan kantor National League for Democracy (NLD) di Kota Yangon, Senin (15/2/2021).(AFP/Sai Aung Main )

JUNTA Myanmar mengerahkan pasukan tambahan di seluruh negeri dan memutus koneksi internet untuk malam kedua berturut-turut ketika mereka mengintensifkan tindakan keras terhadap aksi protes anti-kudeta.

Para jenderal melakukan pemadaman internet selama berjam-jam pada Senin pagi dan meningkatkan kehadiran militer di seluruh negeri dalam semalam, termasuk kendaraan lapis baja di Yangon.

Pada Selasa (16/2), pemadaman internet lainnya menyelimuti Myanmar, menurunkan konektivitas ke 15 persen dari tingkat biasa, menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, NetBlocks.

NetBlocksmencuit di Twitter bahwa Myanmar berada di tengah-tengah pemadaman internet yang hampir total untuk malam kedua berturut-turut pada pukul 01.00 waktu setempat.

Pemadaman itu dilakukan setelah seharian pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menentang kehadiran pasukan besar di sekitar Yangon. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun mengecam pemadaman internet tersebut.

Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan bahwa utusan PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener berbicara dengan Wakil Komandan Tentara Myanmar Soe Win dan memperingatkan bahwa pemadaman jaringan merusak prinsip-prinsip inti demokrasi.

Utusan tersebut mencatat bahwa pemadaman tersebut merugikan sektor-sektor utama, termasuk perbankan, dan meningkatkan ketegangan dalam negeri.

"Berpatroli dengan kendaraan lapis baja berarti mereka mengancam orang," kata Nyein Moe, 46, di antara lebih dari 1.000 orang yang berkumpul pada Senin (15/1) di depan Bank Sentral.

baca juga: UE Pertimbangkan Sanksi terhadap Militer Myanmar atas Kudeta 

Di seluruh negeri, orang-orang terus turun ke jalan pada Senin untuk menyerukan pembebasan Suu Kyi. Pemadaman internet pada Selasa akan menjadi yang keempat sejak 1 Februari, ketika militer melakukan kudeta dan menahan Suu Kyi, mengakhiri demokrasi yang baru berusia satu dekade setelah beberapa generasi di bawah pemerintahan junta militer. (AFP/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya