Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Skandal Vaksinasi Dini, Menlu Peru Mengundurkan Diri

Nur Aivanni
15/2/2021 13:30
Skandal Vaksinasi Dini, Menlu Peru Mengundurkan Diri
Menteri Luar Negeri Peru, Elizabeth Astete(AFP)

MENTERI  luar negeri Peru mengundurkan diri pada Minggu dalam skandal yang berkembang terkait vaksinasi dini. Pejabat pemerintah tersebut terungkap telah menerima vaksinasi covid-19 jauh sebelum masyarakat umum.

Negara di Amerika Selatan itu telah dilanda pandemi yang parah, dengan sistem kesehatannya kewalahan dan program vaksinasi yang ditargetkan untuk petugas kesehatan baru diluncurkan mulai 8 Februari.

Kemarahan publik atas para pejabat yang menerima vaksinasi - meskipun belum ada tanggal untuk peluncuran imunisasi yang lebih luas - telah membuat setidaknya dua pejabat pemerintah mengundurkan diri.

Elizabeth Astete mencuit di Twitter pada Minggu bahwa pengunduran dirinya telah secara resmi diterima oleh Presiden Francisco Sagasti.

Dalam pernyataannya, dia mengatakan bahwa dia telah divaksinasi pada 22 Januari, dengan menyebutnya sebagai kesalahan serius.

Baca juga : Tiga Raksasa Farmasi AS Kembangkan Vaksin Varian Baru

Sagasti mengatakan kepada saluran Televisi Amerika bahwa dia sangat marah tentang situasi tersebut.

Astete adalah anggota kabinet Sagasti yang kedua yang mengundurkan diri. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti mengundurkan diri menyusul sebuah surat kabar yang mengungkapkan bahwa mantan Presiden Martin Vizcarra telah menerima suntikan virus korona pada Oktober.

Peru baru memulai upaya imunisasi, dimulai dengan petugas kesehatan, pada awal Februari setelah menerima 300.000 dosis vaksin Sinopharm Tiongkok.

Masih belum ada tanggal untuk peluncuran vaksin secara umum, tetapi pemerintah telah menyatakan niatnya untuk memvaksinasi 10 juta orang pada Juli.

Peru telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus virus korona dan hampir 43.500 kematian di antara 33 juta penduduknya. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya