Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERUSAHAAN farmasi raksasa asal Amerika Serikat, Pfizer Inc, Moderna dan Johnson & Johnson dikabarkan akan mengembangkan vaksin covid-19 untuk varian baru pada musim gugur mendatang atau sekitar September hingga Desember.
Varian virus korona berbahaya yang teridentifikasi di Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan yang meluas, mendorong para ilmuwan di Inggris dan negara lain mengembangkan beberapa versi patogen dalam satu suntikan.
Peneliti utama pada uji coba dari Oxford Andrew Pollard mengungkapkan, salah satu masalah yang dihadapi perusahaan farmasi dalam mengembangkan vaksin ini ialah, mereka masih tidak mengetahui virus mana yang akan paling menyebar luas pada bulan-bulan mendatang.
"Virus ini kemungkinan akan terus berkembang di bawah tekanan dari kekebalan manusia sehingga dapat berubah seiring waktu," ungkap Andrew dilansir Bloomberg, Minggu (14/2).
Spesialis vaksin dari Universitas Washington, AS, Michael Kinch menuturkan, para peneliti sedang mempertimbangkan sejumlah cara untuk mengatasi tantangan tersebut.
Strategi lain yang bakal ditempuh ialah memasukkan berbagai antigen, molekul dalam vaksin yang memicu respons kekebalan.
Kinch menambahkan, jika diperlukan, perusahaan farmasi harus dapat dengan cepat mendesain ulang inokulasi mereka berdasarkan protein lonjakan khas yang digunakan virus korona untuk menyerang sel manusia.
Varian covid-19 baru, termasuk B.1.1.7 yang muncul di Inggris selatan, telah mematahkan optimisme soal suntikan vaksin mRNA yang dikatakan efektif dari Pfizer Inc dan Moderna Inc pada akhir tahun lalu.
Varian tersebut kemungkinan dikaitkan dengan risiko rawat inap dan kematian yang lebih besar daripada versi sebelumnya, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh pemerintah AS.
Dilaporkan bahwa ada kemungkinan B.1.1.7 meredam respons antivirus inang dan bergerak lebih dalam ke paru-paru lebih cepat, kata Julian Hiscox, spesialis virus korona dari Universitas Liverpool, Inggris. (Bloomberg/OL-8)
Pfizer dan Moderna sedang mengembangkan vaksin flu burung berbasis mRNA untuk menghadapi ancaman virus Flu Burung yang semakin meningkat.
Pfizer melaporkan penurunan laba yang tajam pada Selasa (1/8) karena pendapatan terkait covid-19 yang jauh lebih rendah akibat prospek penjualan setahun penuh yang dibatasi.
Pfizer mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan biotek Seagen senilai US$43 miliar atau sekitar Rp661 triliun untuk memerangi kanker.
Wiku berharap vaksin Pfizer yang sudah disebar ke berbagai daerah digunakan dengan baik. Supaya masyarakat semakin terlindungi dari penularan covid-19.
Mengingat, sejumlah vaksin covid-19 buatan dalam negeri, seperti Indovac, baru mendapatkan izin penggunaan darurat (UEA) untuk dosis reguler 1 dan 2.
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
Pemerintahan Trump menghentikan kontrak pengembangan vaksin flu burung buatan Moderna dan mencabut hak pembeliannya.
Pemerintah AS mengalokasikan dana sebesar US$590 juta kepada Moderna untuk mempercepat pengembangan vaksin flu burung berbasis teknologi mRNA.
Moderna berinvestasi dalam pengembangan keterampilan komputasi kuantum untuk mengembangkan mRNA medicines kedepannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved